tvOnenews.com - Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak berusia 14 tahun terhadap ayah dan nenek kandungnya masih menyisakan tanda tanya.
Pihak kepolisian masih mengulik motif di balik perilaku keji MAS (14) terhadap ayahnya APW (46) dan neneknya RM (69) itu.
Peristiwa berdarah yang terjadi pada Sabtu (30/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB di Lebak Bulus itu menyisakan saksi kunci yakni AP (41) yang merupakan ibu kandung dari MAS.
{{imageId:305300}}
AP juga hampir menjadi korban pembunuhan MAS, beruntung ia berhasil kabur keluar rumah. Kini ia masih dirawat di rumah sakit lantaran menderita luka berat.
Polisi masih terus mendalami motif MAS melakukan pembunuhan terhadap ayah dan nenek kandungnya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengungkapkan fakta baru yang mengejutkan.
Sang ibu rupanya sering menceritakan keluh kesahnya soal sang ayah kepada MAS selama ini.
"Sang anak tersebut sering dicurhati oleh ibunya masalah keluarga," ungkap Ade, dalam tayangan Metro TV Hotroom, dilansir Selasa (10/12/2024).
{{imageId:305223}}
Ade mengatakan, ibunya itu sering curhat masalah keuangan keluarga dan pekerjaan sang ayah kepada MAS.
"Bercerita, harusnya ayah sudah bisa promosi, ayah bekerja di bagian IT tapi saat ini belum naik jabatan," kata Ade.
Padahal apabila ayahnya naik jabatan tentunya akan meningkatkan perekonomian keluarga.
Selain soal ekonomi keluarga, Ade juga mengungkapkan bahwa sang anak sering dijanjikan liburan keluarga namun tak kunjung terwujud.
"Dia juga pernah bercerita bahwa akan diajak liburan oleh sang ayah, tapi tiba-tiba tidak jadi," katanya.
"Tidak usahlah, kata ibu, lebih baik uangnya digunakan hal lain," imbuh Ade.
Meski telah mengetahui beberapa fakta baru dari keterangan MAS, pihak Polres Metro Jakarta Selatan masih belum bisa menarik kesimpulan.
Saat ini, siswa SMP itu sudah dipindahkan dari Mapolres Jakarta Selatan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) milik Kementerian Sosial (Kemensos).
"Jadi kondisi ananda A ini sudah mulai stabil dari mulai hari kemarin, sekarang dia sudah bisa diajak bicara, menjawab pertanyaan," kata Ade.
Ade Rahmat menuturkan pihaknya pun secara perlahan mulai merangkai peristiwa tragis aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku anak itu.
"Sudah bisa senyum. Tentunya nanti pemeriksaan ini bertahap, kita akan gunakan juga psikolog anak, dari Apsifor, kemudian juga sampai tahap mungkin ada pendalaman, psikiater juga untuk mencari motif," ungkapnya.
Viralnya kasus ini di sosial media membuat sejumlah pihak beranggapan bahwa MAS mengalami depresi lantaran mendapatkan tekanan dari keluarganya.
Pihak sekolah MAS juga tampak membagikan kehidupannya selama di sekolah.
"Tadi sekolah sudah juga kami mintai keterangan dari sekolah," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi dalam keterangannya.
"Anaknya baik, ramah, kemudian cenderung memang pintar, dan itu yg kami dapat dari keterangan sekolah. Karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik," sambungnya.
Menurut Nurma kepala sekolah hingga guru sudah dimintai keterangan mengenai kebiasaan MAS.
Nurma juga menjelaskan kondisi MAS saat ini yang sudah didampingi oleh tantenya.
"Sekarang sudah stabil, dari yang kemarin yang kita lihat bersama masih syok, dari kejadian sampai penyerahan. Hari ini sudah stabil. Sudah bisa kita mintai keterangan," ungkapnya.
Load more