Gelagat Tak Biasa Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Setelah Ditangkap Diungkap Polisi, Baru Bisa Diajak Bicara 6 Jam Kemudian hingga Sering Usap-Usap Wajah
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengungkap gelagat tak biasa anak 14 tahun berinisial MAS yang membunuh APW ayahnya dan RM neneknya serta melukai AP ibunya di Lebak Bulus pada Sabtu (30/11/2024) lalu.
Hal ini diungkapkan Ade di acara Bisikan Membawa Maut-Hotroom yang tayang di YouTube Metro TV pada Rabu (4/12/2024).
Ade mengatakan kejadian pembunuhan itu terjadi di Perumahan Bona Indah, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Pihaknya langsung ke TKP sekitar pukul 01.30 WIB setelah menerima laporan dari warga setempat.
Saat itu, pihaknya langsung mengamankan MAS. Namun, MAS hanya diam.
“Dari hasil pemeriksaan, CCTV, sidik jari, memang sang anak yang melakukannya. Dilakukan olah TKP ulang, pemeriksaan saksi, hati-hati juga memeriksa si anak,” ujar Ade dikutip pada Senin (9/12/2024).
“Jadi kira-kira setelah 6 jam. Dia sudah agak tenang, baru bisa diajak bicara. Ditanya penyidik agak nyambung (setelah 6 jam kemudian). (Sebelumnya) dia hanya diam, kemudian menyesal, usap-usap muka,” katanya.
Ade mengatakan setelah 6 jam itu, MAS pun mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan dari polisi.
Dia pun mengakui telah menusuk ayah dan neneknya hingga meninggal dunia dan melukai ibunya hingga terluka parah lantaran mendengar sebuah bisikan.
“Pengakuan anak, dia malam itu mendapatkan bisikan. Enggak bisa tidur. Tiba-tiba dia harus melakukan hal tersebut. Terlalu banyak pikiran. Sering dicurhati ibunya soal masalah keluarga, tapi bukan masalah yang berat, yang ringan,” terangnya.
Selain itu, kata Ade, ada banyak cerita-cerita yang diutarakan MAS setelahnya.
“Saya ajak ngobrol. Dia pernah dibawa mamanya ke psikiater empat kali. ‘Dalam rangka apa?’ tanya saya. ‘Enggak tahu tuh mama’ (jawab MAS),” ujar Ade menirukan MAS.
- Istimewa
Pihak Ade pun lantas memeriksa rumah MAS untuk mencari apakah ada obat yang harus MAS minum.
Namun, setelah dicari di rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) tersebut, tak ada obat apapun yang ditemukan.
Load more