ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Menteri PPPA Beberkan Penyebab Maraknya Kekerasan Perempuan dan Anak, karena Ini...

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi mengungkapkan salah satu yang jadi penyebab maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Katanya...
Minggu, 8 Desember 2024 - 16:56 WIB
Menteri PPPA di Kampanye Bersama Dare to Speak Up dalam rangka Peringatan 16 HAKTP Tahun 2024 di Taman Budaya Dukuh Atas
Sumber :
  • tvonenews/Rika Pangesti

Jakarta, tvonenews.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)  Arifatul Choiri Fauzi mengungkap penyebab maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.

Menurut Arifah, meningkatnya kasus kekerasan ini yakni karena pola asuh orang tua yang kurang terarah. Pernyataan ini dapat diungkapkan Menteri Arifah usai dirinya menyambangi beberapa daerah di Indonesia.

"Yang ada dalam bayang kami bahwa saya turun di beberapa provinsi dan kota, salah satu penyebab kekerasan baik itu terhadap perempuan maupun anak-anak, salah satunya adalah karena pola asuh dalam keluarga yang sudah mungkin dalam tanda petik kurang fokus atau kurang terarah," tutur Arifah saat Kampanye Bersama Dare to Speak Up dalam rangka Peringatan 16 HAKTP Tahun 2024 di Taman Budaya Dukuh Atas, Jakarta Pusat, saat hari bebas kendaraan (car free day) Minggu (7/12/2024).

Selain itu, Arifah menjelaskan ada faktor penyebab kedua yang juga dapat menyebabkan tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Yang kedua adalah faktor dari media sosial," katanya.

Oleh karena itu, untuk menghadapi tingginya kasus ini, pemerintah melalui Kemen PPPA dan sejumlah lembaga Pemerintahan lain akan menghadirkan Ruang Bersama Merah Putih. 

"Ruang Bersama Merah Putih ini yang ada dalam bayangan kami yang sudah rencanakan adalah bagaimana anak-anak ini bisa mengurangi penggunaan gadget dengan memfasilitasi beberapa hal," jelas Arifah.

Yang pertama adalah, Arifah menerangkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian lain untuk memfasilitasi berbagai permainan tradisional bagi anak-anak.

"Karena kami melihat permainan tradisional ini mempunyai filosofi yang sangat tinggi. Permainan tradisional itu tidak bermain sendiri, mereka berkelompok, mereka harus bersama-sama, harus antre, tidak boleh curang dan yang paling penting adalah tidak membedakan ketika bermain mau agamanya kristen, hindu, buddha, protestan, mereka akan bermain bersama-sama," papar Arifah.

Ia menuturkan, hal ini adalah sebagai bentuk penanaman karakter anak-anak Indonesia.

"Bagaimana mereka bersama-sama dalam perbedaan latar belakangnya. Yang kedua, kami melihat bahwa anak-anak kita sekarang semakin tidak kenal dengan negerinya. Mereka punya idola dari luar, jauh dari Indonesia padahal kita punya R.A. Kartini, kita punya Pangeran Diponogoro, kita punya Soekarno, kita punya Hatta," beber Arifah. (rpi/iwh)

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT