Menteri PPPA Sebut Kekerasan pada Perempuan Masih jadi Tantangan Serius
- Rika Pangesti/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi mengungkapkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan masih menjadi tantangan serius.
Menteri Arifah mengatakan, data ini berdasarkan survei pengalaman hidup perempuan nasional tahun 2024 yang menunjukkan bahwa satu dari empat perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual.
Hal ini disampaikan Arifah saat Jalan Santai dan Kampanye Bersama Dare to Speak Up dalam rangka Peringatan 16 HAKtP Tahun 2024 di Taman Budaya Dukuh Atas, Jakarta Pusat, saat hari bebas kendaraan (car free day) Minggu (7/12/2024).
- Rika Pangesti/tvOnenews.com
"Perempuan yang mengisi setengah dari total populasi Indonesia merupakan kekuatan yang luar biasa di tengah masyarakat kita. Namun, data menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi tantangan serius," ucap Arifah.
Menurut Arifah, angka ini tidak hanya mengingatkan tentang skala masalah, tetapi juga tentang pentingnya keberanian untuk berbicara dan bertindak.
"Kampanye Data Speak Up hadir untuk menguatkan perempuan, mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendiri. Undang-undang tindak pidana kekerasan seksual dan berbagai upaya lainnya telah membawa harapan baru," tutur Arifah.
Arifah menuturkan, kini semakin banyak perempuan yang berani menyuarakan kebenaran.
"Dengan begitu, maka akan membuka ruang untuk perubahan yang lebih baik," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, KemenPPPA bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait menyatakan deklarasi bersama untuk menciptakan transportasi publik yang aman, aksesibel, inklusif, dan bebas dari kekerasan seksual.
Pemangku kepentingan tersebut adalah Kementerian Perhubungan, PT Transportasi Jakarta, PT Grab Teknologi Indonesia, PT LRT Jakarta, Kalyanamitra, PT MRT Jakarta, PT Kereta Commuter Indonesia, dan PT Goto Gojek Tokopedia.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada sektor swasta yang telah menunjukkan komitmen nyata dalam upaya tersebut. Saya berharap sinergi ini dapat terus diperluas ke berbagai sektor lainnya. Karena sejatinya, perlindungan perempuan adalah tanggung jawab kita bersama," kata Arifah.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik awal untuk memperkuat komitmen kita melindungi dan memberdayakan perempuan," tandasnya.(rpi/muu)
Load more