"Sampai saat ini, yang dilakukan Densus 88 dan BNPT sudah bagus. Tapi mungkin perlu ditingkatkan dalam hal pencegahannya. Jadi, menurut saya, penyampaian konsep-konsep ke-Bhinneka-an dan konsep-konsep kebangsaan perlu ditingkatkan sampai ke level grassroot," ucap Ken.
Ia juga berharap masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran paham radikal NII di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Salah satu caranya adalah membentengi diri dan menjauhkan diri dari sikap intoleran. "Jika sudah ada bibit intoleran, misalnya yang berbeda dianggap kafir, menurut saya itu tahap pertama orang menjadi teroris," kata Ken.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap delapan terduga teroris yang merupakan anggota NII di empat provinsi pada Selasa, 19 November 2024. Delapan tersangka itu ditangkap di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat.
Densus 88 menyita sejumlah barang bukti dari penangkapan delapan tersangka itu, antara lain satu bundel materi kajian NII, satu bundel proklamasi NII, satu buku Daulah Islamiyah, dan satu bundel kertas berjudul Komandemen Tertinggi Angkatan Perang Negara Islam Indonesia. (ebs)
Load more