"Menjaga kesehatan dan situasi rohani menjadi sangat penting agar harapan dan cita-cita kita bisa terwujud," lanjutnya.
Masa tanggap darurat bencana akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki diberlakukan hingga 31 Desember 2024.
Romo Ben memastikan korban erupsi yang mengungsi bisa tetap mengikuti pelayanan liturgi, termasuk misa Natal.
"Meskipun umat merayakan Natal di tempat pengungsian, liturgi akan tetap berjalan sebagaimana mestinya," ungkapnya.
Para pengungsi bersyukur bisa mengikuti liturgi di pos pengungsian.
"Sudah tiga minggu saya di sini. Setiap minggu saya mengikuti misa di tempat ini," kata Osin, seorang asal Desa Hewa di Kecamatan Wulanggitang.
"Meski biasanya beribadah di gereja, saya tetap bersyukur bisa beribadah walau dalam kondisi berbeda," kata ibu dari satu anak ini.
Load more