ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Viral Penangkapan Ivan Sugianto Disebut Settingan dan Pakai Pemeran Pengganti, Begini Kata Pengamat hingga Klarifikasi Polisi

Pengamat hingga polisi buka suara soal penangkapan Ivan Sugianto Surabaya yang viral karena netizen ragu dan menilai bahwa tersangka memakai pemeran pengganti.
Minggu, 17 November 2024 - 04:06 WIB
Kolase foto Ivan Sugianto tersangka kasus perundungan siswa di Surabaya yang diragukan oleh netizen.
Sumber :
  • x.com/JohnSitorus_18

Jakarta, tvOnenews.com - Pengusaha hiburan malam sekaligus tersangka dugaan kekerasan siswa SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 Surabaya, Ivan Sugianto, masih menjadi buah bibir warganet.

Tak hanya soal video viral yang meminta murid SMA untuk menggonggong seperti anjing, tetapi video penangkapannya di Bandara pada Kamis lalu juga masih menimbulkan sangsi dari sejumlah pihak.

Video detik-detik penangkapan Ivan Sugianto oleh Aparat Polrestabes Surabaya dianggap janggal.

Pasalnya, sosok yang diringkus dengan tangan terborgol tengah berjalan didampingi aparat di terminal kedatangan kedatangan Bandar Udara Juanda Sidoarjo, dianggap netizen bukan Ivan yang sebenarnya, melainkan diduga pemeran pengganti.

Dugaan netizen tersebut bukan tanpa alasan, banyak warganet di sosial media yang saling mencocokkan perawakan Valhalla Club Surabaya tersebut.

Keraguan publik itu juga memantik pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara, Refly Harun, untuk turut memberikan reaksi.

Refly Harun melalui kanal YouTube pribadinya menyatakan sependapat dengan penilaian netizen soal perbedaan sosok Ivan Sugianto saat proses penangkapan.

"Setelah saya perhatikan, kelihatannya memang bukan Ivan," kata Refly dikutip dari Youtube Channel-nya, Minggu (16/11/2024).

Ivan Sugianto Terduga Pelaku Perundungan Ditangkap Tim Gabungan Polrestabes Surabaya di Bandara Juanda
Ivan Sugianto Terduga Pelaku Perundungan Ditangkap Tim Gabungan Polrestabes Surabaya di Bandara Juanda
Sumber :
  • zainal arifin

 

Refly Harun tampak sulit mempercayai jika polisi melakukan salah tangkap. Terlebih jika seandainya ada unsur kesengajaan atau ada setting-an dalam penangkapan itu, Refly berharap agar oknum polisi yang terlibat ditindak tegas. 

"Kalau lagi-lagi ada permainan, aduh ampun deh kalau kita bilang oknum tapi dia bisa duduk di Polresta tersebut ya. Ini harus bener-bener ditindak," katanya. 

Refly menilai, sepintas memang perbedaan dari sosok yang ditangkap di bandara dengan Ivan Sugianto. 

Mantan Komisaris Utama PT Pelindo I itu juga turut membandingkan foto-foto Ivan Sugianto yang dikolase oleh warganet di media sosial.

"Kalau saya lihat sepintas dari gambar saja memang tidak sama orangnya. Sepintas. coba kita lihat, terlihat mapan, tapi yang ditangkap itu tidak terlihat mapan. Cukurannnya beda. Kalau (Ivan Sugianto) rapi kelihatan di salon, kalau yang satunya cukurannya kurang rapi ya panjang. Badannya pun agak beda. Ivan hampir nggak ada alisnya sementara orang (yang ditangkap) ini beralis," jelas Refly.

Polda Jatim Tegaskan Tak Ada Settingan Penangkapan Ivan Sugianto

Terkait keraguan publik atas penangkapan Ivan Sugianto, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto telah buka suara.

Dirmanto menegaskan, tidak ada settingan atau peran pengganti terhadap tersangka perundungan tersebut.

"Kemarin itu benar yang bersangkutan (tersangka IV) ditangkap saat di Bandara Juanda dan tidak ada peran pengganti," kata Kombes Pol Dirmanto di Surabaya, dikutip dari Antara.

Dirmanto menegaskan, tersangka Ivan juga sudah ditahan di Rutan Polrestabes Surabaya guna dilakukan proses hukum lebih lanjut.

Perwira tiga melati emas itu mengimbau, supaya masyarakat tidak gampang terpengaruh dengan isu-isu yang beredar di media sosial.

Dirmanto kembali menegaskan, proses kedatangan tersangka sampai ditahan di Polrestabes Surabaya juga disaksikan puluhan awak media.

"Kedatangan tersangka yang dijemput mobil dinas Satreskrim Polrestabes Surabaya juga disaksikan puluhan rekan-rekan media," ucapnya.

Ivan Sugianto
Ivan Sugianto
Sumber :
  • Antara

 

Ia juga menjelaskan bahwa saat itu semua wartawan bebas mengambil foto dan video, sejak tersangka turun dari mobil hingga masuk diperiksa di kantor Reskrim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.

"Sudah jelas adanya penangkapan tersangka dengan tangan kami borgol, mulai turun mobil Satreskrim Polrestabes Surabaya hingga dikeler masuk ruang penyidik," ucapnya.

Terkait cuitan Netizen hingga pengamat di media sosial yang meragukan kebenaran sosok yang ditangkap di bandara, Dirmanto mempertegas dan memastikan bahwa tersangka Ivan Sugianto yang ditangkap adalah benar IV dan tidak ada peran pengganti atau rekayasa petugas.

"Tugas Polisi adalah melakukan penindakan hukum, dan itu sudah kami laksanakan dengan disaksikan secara langsung oleh publik dan awak media yang di lapangan," katanya.

Sebagai informasi, Ivan Sugianto dijerat dengan pasal berlapis, yakni pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak dan Pasal 335 ayat (1) butir 1 KUHP dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara atas tindakan arogannya tersebut. (rpi)

tvonenews

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT