"Kami juga memastikan bahwa jalur tersebut akan terbebas dari rintangan, termasuk pedagang kaki lima, yang akan direlokasi ke lokasi yang lebih sesuai dan tidak menghalangi hak pengguna jalan, terutama penyandang disabilitas," sambungnya.
Selain penataan trotoar, pasangan RIDO juga merencanakan untuk menambah fasilitas transportasi publik yang ramah disabilitas, seperti bus Transjakarta yang dilengkapi dengan akses kursi roda dan tombol khusus bagi tunanetra.
"Dalam jangka panjang, Kami juga akan mendorong kolaborasi dengan sektor swasta untuk menerapkan standar aksesibilitas pada bangunan komersial dan perkantoran di Jakarta, agar fasilitas umum di kota ini semakin merata dan mudah dijangkau, " ucap Suswono.
Menteri Pertanian periode 2009-2014 menyebutkan Jakarta harus menjadi kota yang dapat diakses dan dinikmati oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
"Kami ingin memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama dalam menikmati fasilitas kota, bergerak, dan menjalani kehidupan sehari-hari tanpa hambatan,” papar Suswono.
Melalui program ini, RIDO juga akan menggandeng komunitas disabilitas untuk ikut serta dalam proses perencanaan dan implementasi kebijakan. Dengan mendengarkan aspirasi langsung dari mereka yang terdampak, RIDO berharap solusi yang dihasilkan akan lebih tepat sasaran dan benar-benar menjawab kebutuhan penyandang disabilitas.
“Kami ingin membangun Jakarta yang inklusif, di mana semua warga, tanpa terkecuali, bisa merasa dihargai dan terlibat dalam pembangunan kota. Jakarta harus menjadi kota untuk semua,” tambah Suswono. (ant/aes)
Load more