Jakarta, tvOnenews.com - Kemnaker melalui Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Afriansyah Noor, menyampaikan bahwa kehadiran kereta cepat pertama di Indonesia memberikan banyak manfaat.
Selain mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, proyek ini juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja di sektor perkeretaapian modern.
Proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bukan hanya tentang transportasi cepat, tetapi juga tentang pengembangan keterampilan melalui pelatihan dan transfer teknologi.
Hal itu disampaikan Afriansyah Noor saat mewakili Kemnaker hadir di ulang tahu pertama beroperasinya kereta cepat Whossh di KCIC Halim, Jakarta Timur, Kamis, 17 Oktober 2024.
"Dengan adanya kereta cepat, dapat menjadi katalis bagi peningkatan SDM melalui program pelatihan dan transfer teknologi yang melibatkan banyak pekerja lokal,” ujar Wamenaker Afriansyah dalam keterangan yang diterima, Jumat (18/10/2024).
Afriansyah menambahkan, untuk merealisasikan Proyek Strategis Nasional (PSN), kolaborasi antara berbagai pihak sangat dibutuhkan.
Baik dari pemerintah maupun perusahaan yang terlibat, semuanya perlu bekerja sama agar proyek ini berjalan lancar dan bermanfaat bagi semua pihak.
Selain itu, Afriansyah juga menekankan pentingnya peran aktif dari pihak KCIC untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat internasional.
Dengan adanya transfer teknologi, diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar global.
"Semoga ke depan, seluruh operasional kereta cepat mampu dijalankan oleh masinis Indonesia yang kompeten di bidangnya," tutupnya.
Dalam perayaan ulang tahun pertama KCIC Whoosh, hadir pula Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Wang Lu Tong, serta seluruh jajaran PT KCIC.
Hadirnya proyek kereta cepat di Indonesia tidak hanya membawa dampak positif bagi infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga menjadi peluang besar untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dalam negeri melalui transfer teknologi. (rpi)
Load more