Jakarta, tvOnenews.com - Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini menggambarkan situasi di Gaza sebagai terjun bebas ke dalam barbarisme, menyoroti kebutuhan mendesak akan diplomasi dan penghentian kekerasan.
Di platform X, Lazzarini mengatakan Jalur Gaza, yang menjadi rumah bagi dua juta orang, telah berubah menjadi lautan puing-puing yang tak dikenali setelah dua belas bulan serangan udara dan peperangan tanpa henti.
Lazzarini mengungkapkan bahwa lebih dari 220 anggota tim UNRWA telah tewas selama konflik, jumlah kematian tertinggi dalam sejarah PBB, yang menyoroti kondisi memprihatinkan bagi warga sipil dan pekerja kemanusiaan.
Dampak pada anak-anak sudah sedemikian sangat parah.
Lebih dari 650.000 anak-anak kembali kehilangan tahun ajaran mereka, terpaksa menghadapi trauma, kelaparan, dan kehilangan orang yang mereka cintai.
Sekolah dan infrastruktur penting telah hancur, dengan lebih dari dua pertiga bangunan UNRWA terkena dampak kekerasan, meninggalkan banyak keluarga pengungsi tanpa perlindungan.
“Alih-alih berada di ruang kelas, mereka menyaring reruntuhan dalam keputusasaan dan ketakutan,” kata Lazzarini mengutip Antara pada Selasa (8/10/2024).
Load more