Jakarta, tvOnenews.com - BPP HIPMI Banom Womenpreneur mengadakan diskusi bertajuk ABC: A Business Conversation Vol. 1, sebuah forum interaktif yang memberi kesempatan bagi para pengusaha perempuan untuk berdialog langsung dengan pemimpin industri.
Pada edisi perdana ini, Ketua Asosiasi Financial Technology (AFTECH) Pandu Sjahrir hadir sebagai pembicara utama, membawakan topik "Membangun Profil Bisnis yang Atraktif Secara Finansial."
Ketua BPP HIPMI Banom Womenpreneur, Melissa Hamid, menjelaskan sejak dibentuk pada Desember 2023, komunitas ini telah berhasil menghimpun lebih dari 300 pengusaha perempuan.
Forum ABC dirancang untuk memperkuat jaringan, menyediakan edukasi terkait pengembangan usaha, serta membuka akses permodalan.
"Visi kami adalah menjadi katalisator bagi pengusaha perempuan, membantu mereka meningkatkan kapasitas bisnis melalui jejaring, edukasi, dan akses ke modal. ABC: A Business Conversation merupakan langkah nyata kami untuk mendukung visi tersebut," ungkap Melissa dalam keterangannya, Rabu (2/10/2024).
Sementara, ketua panitia sekaligus penggagas tema ABC Vol. 1, Amalia Belmika, menambahkan tema kali ini dipilih berdasarkan relevansinya dengan tantangan yang dihadapi banyak pengusaha perempuan, terutama terkait akses permodalan.
"Saat bisnis berkembang, akses modal menjadi krusial. Namun, tantangan ini sering kali berbeda bagi pengusaha perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Teknologi finansial menawarkan solusi pendanaan yang dapat membantu meningkatkan nilai bisnis perempuan. Bahkan, menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi ekonomi dari bisnis yang dimiliki perempuan bisa mencapai USD 135 miliar pada 2025. Kami berharap diskusi ini bisa memberikan wawasan baru yang bermanfaat," jelas Amalia.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh 50 pengusaha perempuan dari BPP HIPMI Womenpreneur, Pandu Sjahrir menyoroti tiga strategi kunci dalam mengembangkan produk atau layanan yang kompetitif di pasar.
Pertama, pentingnya menyediakan produk atau layanan yang benar-benar dibutuhkan konsumen (must-have).
Kedua, kemampuan bersaing melalui inovasi teknologi di tengah transformasi digital yang pesat.
Ketiga, pengusaha perlu bijak dalam memilih portofolio bisnis dengan risiko yang lebih mudah diatur, terutama dalam hal regulasi.
"Peluang bagi pengusaha perempuan, terutama di sektor UMKM, sangat besar. Jangan takut bermimpi besar dan membawa bisnis ke level global. Kuncinya adalah inovasi dan membedakan produk melalui unique selling point yang kuat," terang Pandu.
Selain diskusi utama, acara ini juga dilengkapi dengan sesi Coaching Clinic yang dipandu oleh Managing Director OCS Indonesia, Yohanes Jeffry Johary.
Sesi yang mengangkat tema "Brand Strategy Evolution" ini menyoroti pentingnya memiliki strategi bisnis yang adaptif dan fleksibel sesuai dengan dinamika pasar serta kebutuhan pelanggan.
"Teknologi adalah kunci untuk menjaga layanan tetap berkualitas tinggi. Dengan teknologi, pengusaha bisa melakukan diversifikasi dan simplifikasi bisnis. Namun, yang lebih penting adalah kemampuan pemimpin bisnis untuk terus beradaptasi, bahkan dalam kondisi pasar yang tidak stabil," tuturnya.(lkf)
Load more