Dia juga tidak mau dikeluarkan dari sekolah karena takut cita-cita kuliahnya pupus. Oleh karena itu, P akhirnya menuruti semua tindakan manipulatif pelaku.
“Jika saya dikeluarkan saya tidak mempunyai harapan dan cita-cita pupus. Walaupun saya benar sakit hati, kecewa, marah bercampur menjadi satu,” terangnya.
Pada curhatan di Facebook-nya itu P mengaku malu sekaligus bersyukur atas tersebarnya video tersebut.
“Saya sudah sangat sangat bersyukur kepada Allah tidak menjadi budak seks lagi walaupun saya mungkin dikucilkan dari orang-orang yang tidak tahu benar keadaan saya dan menjadi diri saya,” katanya.
Terkait curhatan yang viral ini, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman memastikan hal itu adalah hoax.
Pasalnya, HP milik P disita Polres Gorontalo untuk keperluan penyelidikan terhitung mulai dari Rabu (25/9/2024).
"Korban saat ini tidak pegang HP," kata Yana, Minggu (29/9/2024).
Load more