Serang, tvOnenews.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menampik data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait 9,48 juta kelas menengah yang turun kasta menjadi kelas rentan karena kebijakan pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono atau Tommy Djiwandono yang menegaskan penyebab kelas menengah turun kasta karena dampak pandemi Covid-19.
Efek dari pandemi Covid-19 yang menimpa seluruh dunia dalam jangka waktu yang panjang membuat perekonomian seluruh kelas terombang-ambing termasuk kelas menengah.
Oleh karena itu, dia menjelaskan ini akan menjadi tantangan ekstra bagi presiden terpilih Prabowo Subianto di masa kepemimpinannya.
“Saya rasa ini memang menjadi PR pemerintahan Pak Prabowo. Yang utama bagaimana supaya kita mencari solusi jangka panjang (kelas menengah) untuk kembali ke level pra pandemi,” jelas dia di Serang, Banten, dikutip Kamis (26/9/2024).
Keponakan Prabowo ini menuturkan periode pandemi 2020-2022 menjadi pukulan telak bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Sejumlah aktivitas ekonomi menurun bahkan masif terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor. Ini adalah momok menurunnya angka kelas menengah di Indonesia.
“Jadi jangan dianggap ada kebijakan (pemerintah) tertentu tiba-tiba kelas menengah turun terus. Saya garis bawahi bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kelas menengah ini bukan karena kebijakan yang kurang,” tegas dia.
Tommy mengungkapkan terjadi pergeseran fenomena gaya hidup kelas menengah yang kini memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan makanan, bukan lagi kebutuhan pakaian.
“Ini menunjukan bahwa spending yang tadinya baju, jalan-jalan, sekarang berubah. Ini memang menjadi suatu hal yang dicermati betul,” tandas dia. (agr/nsi)
Load more