Palangka Raya, tvOnenews.com - Ada kabar tak sedap bagi warga Kalimantan Tengah (Kalteng) di tengah musim kemarau yang sedang terjadi.
Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng mengingatkan bahwa ada potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Pelaksana BPBPK Kateng, Ahmad Toyib, kondisi potensi karhutla ini berdasarkan Sistem Peringatan Dini Kebakaran hutan dan Lahan (Spartan).
"Menunjukkan tingkat potensi kemudahan terjadinya kebakaran, ditinjau dari parameter cuaca dan bahan ringan yang mudah terbakar di lapisan atas permukaan tanah," ujar Ahmad, Rabu (18/9/2024).
Ia menjelaskan, bahan ringan yang mudah terbakar yakni humus permukaan, sampah, daun kering, dan alang-alang.
"Ini menunjukkan tingkat potensi kemudahan terjadi kebkaran hutan dan lahan berwarna merah, atau dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar," ungkap dia lagi.
Saat ini, lanjut Ahmad, seluruh tim BPBPK bersiaga dibantu oleh tim lintas sektor terkait pencegahan karhutla.
Sementara itu, dalam data laporan dari Pusdalops PB, total titik panas atau disebut juga hotspot pada 15 September 2024 adalah 507 titik.
Di dalam titik tersebut, terjadi 11 kali kebakaran dengan total luas terbakar 2,68 hektare.
Artinya, sejak 1 Januari sampai 15 September 2024, total titik panas yakni 3.128 dan kebakaran 429 kali.
Adapun total luas lahan yang terbakar selama tahun ini sebesar 623,27 hektare.
"Saya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar, terlebih saat ini kondisi kemarau, sehingga perlu adanya kewaspadaan dan secara bijaksana membersihkan lahannya," tambahnya. (ant/iwh)
Load more