Lebih lanjut, dia menceritakan kronologi terjadinya dugaan pemalsuan tanda tangan untuk mendaftarkan pasangan Hasan-Isyak di KPUD Kaimana.
"Memang pada tanggal 4 September 2024 saat masa perpanjangan itu ada informasi yang saya dapat dari Ketua DPD kalau DPP keluarkan pembatalan SK untuk Freddy-Sobar. Dan ketua bilang dia diancam PAW kalau tidak ikut mendaftarkan pasangan Hasan-Isyak,” bebernya.
Larry mengaku langsung komunikasi dan koordinasi dengan DPW PAN Papua Barat dan DPP PAN di Jakarta untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Saya langsung telepon sekretaris dan infonya dia juga tidak tahu. Setelah itu juga ada komunikasi via telepon WhatsApp antar Pak Freddy Thie dan Ketum Zulkifli dan beliau menyatakan tidak ada tanda tangan dukungan baru untuk Kaimana sejak tanggal 27 Agustus 2024,” jelas Larry.
Lebih lanjut, dia juga mengaku bahwa dirinya bersama pengurus DPD PAN Kaimana tidak pernah diajak oleh Ketua DPD PAN untuk membahas soal perubahan dukungan PAN kepada pasangan Hasan-Isyak.
"Sesuai AD/ART Partai harusnya kita bahas, kan punya mekanisme, tapi karena sikap politik yang ditunjukkan oleh Ketua DPD PAN Fatamsya Furu mengakibatkan seluruh pengurus menyatakan sikap untuk keluar,” tuturnya.
“Karena kami yang besarkan partai di daerah bahkan kalau mau dibilang kursi PAN hari ini jadi dua itu karena perhatian Bupati Freddy Thie ke kita di partai,” lanjut Larry.
Load more