Menurut putri Proklamator RI Soekarno, meneliti hal itu sangat penting. Tahun 1800-an, ketika anak Gunung Krakatau meletus, debunya sampai membuat dunia gelap selama tiga bulan.
“Makanya saya menilai penting mendalami, kalau bisa ada ilmu soal ini. Saya tak bisa bayangkan kalau gunung api bawah laut ini meletus, bagaimana dampaknya ke lingkungan. Mungkin Rusia dengan begitu banyak keilmuannya, bisa membantu,” tuturnya Megawati.
Kemudian, Nikolay merespons dengan menyatakan ia sangat mengerti kekhawatiran yang dirasakan oleh Megawati.
Di Rusia sendiri, ada juga gunung berapi di bawah laut yang terletak di sekitar perbatasan negaranya dengan Jepang.
“Jadi tema ini diselidiki di Rusia dan ada ahlinya. Jadi kami di sini siap membentuk tim dari kampus ini dan daerah Rusia lain untuk meneliti berapa gunung bawah laut di Indonesia,” ucap Nikolay.
Diketahui, Megawati Soekarnoputri mengawali kunjungan kerjanya di Rusia dengan menggelar pertemuan dan ramah tamah dengan Rektor Universitas St. Petersburg Nikolay Kropachev.
Megawati didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga serta Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St. Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie. (ant/ebs)
Load more