“Hak mereka tuh terpenuhi kaya model 3 kali gaji, plus pesangon, plus BPJS. Itu kata Disnaker mereka semua terdaftar dan sebagian sudah ada yang ngurus,” jelasnya.
Sementara itu N mengatakan bahwa perusahaan animasi memang terlihat memiliki banyak karyawan. Namun pasca di PHK, kegiatan di rumah tersebut sudah tidak ada lagi.
“(Karyawan) rame kalo diatas 50 bisa lebih mungkin sekitaran 100an. Cabut semua karyawan dulu, baru sekuriti. Setelahnya gaada yang huni sama sekali,” ungkap N.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap identitas pemilik perusahaan animasi yang diduga menjadi tempat karyawan berinisial CS mengalami kekerasan. Adapun peristiwa itu terjadi di Jalan Sumenep No 23, Menteng, Jakarta Pusat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan bahwa hal ini diketahui usai pihaknya meminta keterangan dari saksi yang bekerja di cafe samping tempat kejadian perkara.
“Menurut sekuriti, tempat tersebut milik orang asing (China),” kata Firdaus kepada wartawan, Senin (16/9).
Lebih lanjut, Firdaus belum menyebutkan secara detail terkait nama pemilik perusahaan tersebut. Namun, diketahui perusahaan memiliki karyawan sekitar 80 orang dan sudah tutup pada Juli 2024.
Load more