Karyawan Perusahaan Animasi di Jakarta Pusat Diduga Kerja Rodi, Kerja 'Mati-matian' Sampai Jam 4 Subuh, Polisi Dapatkan Keterangan Baru dari Sekuriti di Dekat Lokasi
- Foe Peace Simbolon-viva.co.id
“Di tahun-tahun awal dia tidak memukul saya secara langsung. Dia lebih sering menyuruh saya menampar diri saya sendiri sekeras mungkin. Itu bisa terjadi hingga 100 kali setiap kali saya melakukan kesalahan," kata CS.
Jika dia merasa tidak cukup keras dalam menyakiti dirinya sendiri, maka C akan memaksanya untuk mengulangi tindakan tersebut.
CS juga bercerita pernah diperintah berlari naik turun tangga sebanyak 45 kali dalam satu malam.
“Itu sungguh melelahkan," ujar dia.
Adapun kekerasan yang paling parah yang CS alami adalah pada saat C memaksanya untuk membenturkan kepalanya sendiri ke tembok di lantai tiga kantor.
CS mengaku tidak percaya bahwa C akan tega memberikan perintah sekejam itu.
“Setelah menjalani hukuman fisik yang lain, saya benar-benar sudah kelelahan. Jadi saya membenturkan kepala saya sekeras mungkin dengan harapan semuanya akan berakhir saat itu juga," kenang dia sambil menahan tangis.
“Saya langsung merasa pusing, lemas dan mata saya berkaca-kaca setelah membenturkan kepala. Saya berusaha menutupi benjolannya dengan poni, tapi tetap saja saya tidak bisa menahan air mata," sambung dia.
CS mengatakan C malah memarahi dirinya karena menangis. CS pun berani menceritakan pengalamannya ini dengan harapan bisa membuka mata banyak orang tentang bahaya kekerasan di tempat kerja yang seringkali tersembunyi, sulit dibuktikan atau ditutup-tutupi.
Dia berharap agar kasus ini menjadi peringatan bagi para korban lainnya untuk berani bersuara dan mencari bantuan. (nsi)
Load more