“Dalam artian, dari mulai desain awal dan baru bisa melakukan transfer teknologi seperti yang dilakukan Bio Farma dan beberapa perusahaan farmasi lainnya,” ujar dia.
Menurut dia, agar Indonesia bisa memproduksi vaksin sendiri, harus dimulai dengan melakukan kerja sama banyak pihak. Dukungan secara menyeluruh dari berbagai pihak meliputi akademisi atau peneliti, pelaku industri dan pendukung lainnya, termasuk political will dari pemerintah juga diperlukan.
Andri mencontohkan pada pengembangan vaksin Covid-19 dari Oxford-Astrazeneca berbagai macam institusi yang saling memberikan dukungan. Berbagai institusi bekerja sama menghasilkan satu jenis vaksin yang mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di awal.
“Kita harus memulai seperti itu, kepakaran dari berbagai bidang berkumpul dan bekerja sama untuk mewujudkan tujuan utama yaitu kemandirian produksi vaksin,” ujar dia.
Ia mengharapkan program Vaksin Merah Putih mewujudkan kemandirian vaksin dalam negeri.
"Harapan saya, dengan adanya program Vaksin Merah Putih ini bisa dijadikan momentum untuk mewujudkan kemandirian vaksin dalam negeri. Kita harus sudah mulai belajar memperbaiki hal-hal apa saja yang menjadi kendala pada proses pengembangan Vaksin Merah Putih ini," katanya.(ant/toz)
Load more