Jakarta, tvOnenews.com - Warga Kampung Tulang Kerikil, Palembang, Sumatera Selatan dikejutkan dengan penemuan jasad seorang remaja putri yang tergeletak di pemakaman umum.
Polisi berhasil mengungkap dan menangkap empat anak yang masih dibawah umur sebagai pelaku pembunuhan disertai ruda paksa itu.
Kecanduan film porno diduga menjadi salah satu pemicu aksi keji itu.
Bagaimana bisa anak yang masih lugu tega berbuat sekeji itu?
Apa yang mendorong para pelaku begitu tega merudapaksa korban kemudian membunuhnya?
Minggu, 01 September, warga Talang Kerikil, Palembang, Sumatera selatan digegerkan dengan penemuan jasad seorang remaja putri yang tergeletak di sebuah pemakaman umum. Warga yang melihat segera melaporkan temuan itu kepada pengurus rukun warga (RW) setempat.
Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Tak sulit bagi petugas untuk mengetahui identitas jasad remaja putri itu yang ditemukan masih mengenakan seragam olah raga sekolah. Korban dikethaui bernama A-A (13) yang tinggal tidak jauh dari TKP.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Yunar Hotma Parulian membenarkan penemuan jasad perempuan tersebut dan saat ini telah di bawa ke RS Bhayangkara Palembang.
Ibu sambung korban Winarti mengatakan bahwa putrinya A-A (13) saat ini masih duduk di bangku kelas dua SMP dan terakhir ketemu anaknya sekitar pukul 12:00 WIB, saat sang anak pamit keluar pergi ke rumah temannya.
Namun, dia mendapatkan kabar sekitar pukul 16:30 WIB putrinya yang ditemukan tergeletak dalam keadaan tak bernyawa di kawasan kuburan pemakaman Tionghoa tersebut.
Dari hasil pemeriksaan dokter forensik, penyebab kematian siswi kelas 2 SMP swasta Palembang tersebut adalah asfiksia atau kekurangan oksigen berat. Hal itu ditandai dengan pecahnya buih yang keluar dari hidung dan mulut korban.
Selain itu, dokter forensik juga menemukan kekerasan benda tumpul di bagian leher yang diduga dicekik. Dari hasil itu, dokter forensik merinci korban memiliki luka memar di dagu sebelah kanan. Lidah korban juga terjulur dalam posisi digigit di tangan tidak dijumpai cengkeraman. Laboratorium forensik Polda Sumsel menemukan banyak luka lecet di tubuh AA karena digotong. Tulang lidah patah akibat dibekap hingga alat vital yang robek.
Tak lama bagi polisi mengungkap pembunuhan korban A-A. Dari hasil penyelidikan dan penemuan alat bukti, petugas menangkap empat orang pelaku, yakni IS (16), MZ (13), NS (12), dan AS (12). Keempat pelaku masih merupakan anak-anak yang masih dibawa umur. Mereka semua tercatat sebagai warga Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, dari keempat pelaku yang diamankan, hanya tersangka IS yang dilakukan penahanan.
Harryo menjelaskan tiga pelaku lainnya dilakukan penangguhan di pusat rehabilitas yang telah pihaknya siapkan.
“Untuk ketiga tersangka lainnya MZ, NS dan AS, sebagaimana undang-undang yang ada mereka tidak kami tahan. Namun kami telah bekerjasama dengan salah satu balai rehabilitasi milik Dinas Sosial guna melakukan penangguhan,” katanya.
“Tentunya atas permohonan dari keluarga para tersangka, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi para tersangka tersebut. Ini juga hasil koordinasi dengan Bapas untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak walaupun mereka tersangka,” tegas Harryo.
Pihak kepolisian telah memeriksa IS (16) tersangka utama pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP berinisial AA (13) di Palembang, Sumatera Selatan. Polisi juga telah mendatangkan psikolog untuk memeriksa kejiwaan tersangka utama pemerkosaan sekaligus pembunuhan remaja 13 tahun tersebut.
IS yang masih berusia 16 tahun dinilai memiliki pola pikir yang berbeda dengan anak seusianya. Is hanya bergaul dengan anak-anak yang lebih muda usianya agar bisa mengendalikan mereka.
Pihak kepolisian juga tengah menyelidiki apakah ada keterkaitan antara pemerkosaan yang dilakukannya dengan kebiasaannya menonton film dewasa. Polisi sangat hati-hati dalam menangani kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan siswi SMP ini, karena dilakukan oleh 4 anak-anak di bawah umur.
IS kini telah ditahan, namun ketiga pelaku lainnya yakni MZ, NS, dan AS dititipkan ke lembaga penyelenggara kesejahteraan sosial setempat mengingat usianya masih di bawah umur. Ketiganya masih berusia antara 12-13 tahun. Ketiganya tidak ditahan meski berstatus tersangka pembunuhan sekaligus pemerkosaan tersebut.
Kombes Pol Haryo Sugihhartono, salah satu tersangka merupakan kekasih AA yaitu IS.
"Kami mendapatkan beberapa penyebab utama, atas pemeriksaan psikologi yang ada, motif atas tindak pidana ini adalah karena pelaku, terutama IS mengalami nafsu birahi," ujar Haryo dalam konferensi pers.
Haryo menyebut para pelaku kerap menonton film porno. Hal itu ditemukan di ponsel pelaku.
"Selain itu juga pelaku mengaku memang ingin melakukan tindakan tidak senonoh tersebut kepada korban saat bertemu," lanjutnya.
Kejadian nahas itu bermula saat pelaku berkumpul di rumah IS pukul 13.00 WIB. Keempat pelaku kemudian datang ke tempat acara kuda kepang yang tak jauh dari lokasi pemerkosaan. Korban pun diajak oleh teman dekatnya yaitu N untuk datang ke lokasi.
Saat IS membekap korban, NS, AS, MZ melakukan tugasnya memegangi tangan AA. IS yang merupakan kekasih AA langsung memperkosanya yang kemudian dilanjuti oleh tiga temannya. Menurut Haryo, terdapat dua lokasi kejadian. Lokasi pertama adalah kuburan Cina.
"Tidak ingin ketahuan, para pelaku menggotong korban untuk pindah lokasi ke TKP kedua dengan berjalan kaki yang berjarak 30 menit dari lokasi pertama," bebernya.
Setelah pindah ke lokasi lain, para pelaku kembali memperkosa korban secara bergilir. Setelah puas para pelaku meninggalkan mayat AA begitu saja dan baru ditemukan keesokan harinya.
Saksikan selengkapnya di Program Cover Story One, Kamis 12 September 2024 Pukul 23.00 WIB.
(feb/adw/liz/mni/fis)
Load more