Sementara itu, Dewan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (DPP IKA UNDIP) meminta agar dugaan perundungan atau bullying sebagai salah satu faktor di balik kasus meninggalnya dokter Aulia diusut tuntas.
"Kami mendesak agar semua bukti dan informasi yang relevan, termasuk buku catatan harian dan voicenote almarhum diperiksa secara mendalam untuk memastikan tidak ada aspek yang terlewat," ujar DPP IKA UNDIP dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024).
DPP IKA UNDIP juga meminta agar penegakan hukum dilakukan secara adil dan transparan. Harapannya, kasus ini bisa dijadikan sebagai pembelajaran dan pencegahan agar peristiwa serupa tak kembali terulang.
Selain itu, DPP IKA UNDIP juga menyatakan mendukung program yang mendorong lingkungan belajar yang sehat, aman, serta mendukung perkembangan mental dan akademis mahasiswa.
Sebelumnya, dokter Aulia meninggal dunia karena diduga bunuh diri. Belakangan diduga salah satu faktornya adalah tak kuat menahan beban mental perundungan senior di lingkungan akademis itu.
Hal ini diperkuat dengan apa yang ditulis dalam buku hariannya.
Sementara itu berdasarkan hasil visum, tim penyidik Polrestabes Semarang menduga kuat kematian Aulia Risma terkait dengan obat suntikan yang dimasukkan korban ke tubuhnya sendiri.
Load more