Berbagai masukan konkret itu menurut Syukron soal efektivitas pengelolaan keuangan oleh BPKH, porsi prosentase atau pembagian kuota antara jemaah reguler dan khusus hingga wacana kementerian khusus haji dan umroh yang kembali mengemuka.
Ketua Harian Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Soleh Sofyan mengatakan ada beberapa hal berbeda yang merupakan inovasi penyelenggaraan haji 2024 yang tidak ada sebelumnya dan itu patut diapresiasi.
Diantaranya yakni adanya inovasi-inofasi fiqih yang bahkan ditahun-tahun sebelumnya hampir tidak pernah dilakukan, namun dengan dukungan pemikiran dari para ulama dari lintas organisasi akhirnya inovasi tersebut dapat terlaksana dengan baik.
"Memang Nahdlatul Ulama sebagai organisasi keislaman yang memiliki tugas mengakomodir, atau mengawal kualitas umatnya dalam melakukan ibadah, termasuk dalam melaksanakan Ibadah Haji atau pelaksanaan umroh, termasuk dalam mempermudah, juga mengambil langkah-langkah inovasi dalam fiqih yang moderen dan memiliki kemudahan, nah aspek ini kemudian disambut dengan baik oleh Kementerian Agama dan menghasilkan inovasi yang baik termasuk diantaranya Murur," tutur Soleh Sofyan.
Menurutnya banyak sekali yang dilakukan Kementerian Agama dalam konteks Haji 2024 yang mengadopsi usulan-usulan para ulama dan dinilai cukup berhasil memecahkan masalah pada musim haji sebelumnya.
"Kalau kita mengadopsi cara lama, tentunya terbayang bagaimana Mabid di Musdalifah, trafiknya bagaimana ramainya," tandas Soleh Sofyan.
Ditempat yang sama Analis Politik Universitas Al-Azhar (UAI), Ujang Komarudin mengatakan dari analisanya selama berhaji masalah-masalah yang umum ditemui saat berhaji umumnya dapat diklasifikasikan sebagai pelayanan, makanan perjalanan dan yang terakhir yakni penginapan.
Load more