Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Besar Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC), Marcellus Hakeng Jayawibawa menyorot pertemuan antara Presiden RI terpilih yakni Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moskow beberapa waktu lalu.
Hakeng menilai pertemuan tersebut turut memberi sinyal ketertarikan Indonesia dalam menjalin kerja sama di bidang energi nuklir.
Tak hanya itu, ia menyebut langkah itu mencerminkan strategi Indonesia untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan teknologi nuklir dalam berbagai sektor termasuk transportasi laut di masa depan.
"Lantaran teknologi propulsi nuklir menawarkan berbagai keuntungan, seperti efisiensi energi dan pengurangan emisi, yang sejalan dengan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan mengejar target nasional Net Zero Emission di tahun 2060,” jelas Hakeng dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (13/8/2024).
Hakeng mengungkap keunggulan operasional kapal berpropulsi nuklir tidak hanya menawarkan efisiensi melainkan turut mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca.
Menurutnya dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, kapal nuklir dapat membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi sesuai Perjanjian Paris.
"Kapal-kapal Ini akan berlayar tanpa perlu pengisian bahan bakar, maka sangat relevan bagi kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Kendati demikian, pengoperasian kapal nuklir memerlukan infrastruktur canggih, termasuk fasilitas untuk penanganan bahan bakar dan pengelolaan limbah radioaktif,” ungkapnya.
Load more