Mengenai pemimpin politik kelompok Palestina Hamas yang baru ditunjuk Yahya Sinwar, Blinken mengatakan Sinwar telah dan tetap menjadi penentu utama perjanjian gencatan senjata di Gaza, dan mendesaknya untuk menerima perjanjian tersebut.
“Dia telah dan tetap menjadi penentu utama dalam hal penyelesaian gencatan senjata. Jadi saya pikir ini hanya menggarisbawahi fakta bahwa dialah yang memutuskan apakah akan melanjutkan gencatan senjata yang akan membantu banyak warga Palestina yang sangat membutuhkan,” jelasnya.
"Ini adalah momen yang menentukan. Perundingan telah mencapai tahap akhir, dan kami sangat yakin bahwa perundingan akan segera mencapai garis akhir," sambung Blinken.
Ketegangan meningkat tinggi di Timur Tengah menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli di ibu kota Iran, Teheran, dan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr oleh Israel di Beirut.
Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh, sementara Tel Aviv belum membenarkan atau menyangkal tanggung jawabnya. Iran bersumpah akan memberikan hukuman berat bagi Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Haniyeh di wilayahnya.
Kelompok Hizbullah Lebanon juga diperkirakan akan membalas setelah Israel membunuh Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.
Peningkatan ketegangan ini terjadi di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang telah menewaskan hampir 39.600 warga Palestina setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang menewaskan 1.200 warga Israel.(ant/ree)
Load more