Jakarta, tvOnenews.com - Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhammad Cholil Nafis, mengungkapkan pihaknya akan menghadap Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.
Menurutnya, silaturahmi itu dilakukan untuk meminta penjelasan terkait masalah antara PBNU dengan PKB.
“Insyaallah nanti juga akan kita mendatangi, sowan, bukan manggil ya, kalau pada ke Ma’ruf Amin,” ungkap Cholil di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).
Dia menjelaskan Ma’ruf Amin merupakan salah satu tokoh pendiri PKB.
Menurut dia, pihaknya ingin mendapatkan informasi terkait permasalahan antara PKB dan PBNU.
“Karena beliau juga dari awal yang mendirikan di PKB dan kemarin memberikan komentarnya. Kemudian juga pengurus-pengurus senior yang ada di PKB, orang-orang tua kita yang tahu dan mungkin sebagai pelaku sejarah dari PKB dan NU,” bebernya.
“Tentu kita akan yang kalau yang muda diundang ke sini (Kantor PBNU), yang tua kita akan sowan ke tempatnya masing-masing untuk memenuhi informasi yang cukup,” lanjut Cholil.
Seperti diketahui, PBNU telah mengundang Sekjen PKB Hasanuddin Wahid ke kantornya pada siang hari ini. Namun, pria yang akrab disapa Gus Udin itu tidak hadir memenuhi panggilan.
Dia menyayangkan Gus Udin tidak hadir menghadap PBNU. Padahal, pendapat Gus Udin sangat diperlukan untuk memperjelas konflik PKB-PBNU.
“Harusnya hadir pada tadi jam 12.30 menurut undangan kami, tetapi kami tunggu sampai jam 14.30 tadi, saya turun dari atas juga belum ada konfirmasi kedatangannya,” ungkap Cholil di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).
“Padahal sangat diperlukan hadirnya beliau tentu yang pertama silaturahim. Namanya juga sama-sama warga NU kemudian diundang oleh PBNU secara resmi,” sambungnya.
Cholil menjelaskan pihaknya ingin mendengarkan klarifikasi dari Hasanuddin agar hubungan PKB dengan PBNU bisa kembali baik.
Dia menyebut tidak hadirnya Hasanuddin dalam rapat pleno tadi membuat pihaknya mengambil sikap untuk memanggil tokoh-tokoh lain yang berkaitan dengan masalah ini.
“Pertama, berkenaan dengan apakah ada tindak lanjut? Tentu iya. Kita akan mengundang beberapa tokoh terkait yang memang punya informasi yang kita perlukan untuk bagaimana menghimpun informasi-informasi yang cukup untuk menjadi kebijakan PBNU,” tandas Cholil. (saa/lgn)
Load more