“Jadi kalau zaman dulu sebelumnya ditenggelamkan, dibom, ternyata ada dampak yang kurang baik bahkan kami mendapatkan protes dari lingkungan pencemaran yang ada,” ujar Ipung.
“Jadi begitu diledakan ada sampah di laut, tumpahnya minyak-minyak seperti itu. Nah ini kemudian kita evaluasi mudhorotnya juga ada dan biayanya pun tinggi. Saat kita melakukan penenggelaman maupun pengeboman luar biasa biayanya,” sambungnya.
Sesuai kebijakan baru yang dikeluarkan Menteri KPP Wahyu Sakti Trenggono, Ipung menyebut kapal hasil tangkapan itu dihibahkan kepada lembaga pendidikan untuk pelatihan siswa jurusan kelautan dan perikanan.
Selain itu, kapal tersebut juga akan diberikan kepada kelompok nelayan tidak mampu yang membutuhkan. (saa/ree)
Load more