Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah baru saja bertemu dengan Duta Besar Kerajaan Hasyimiyah Yordania untuk Indonesia, Sudqi Atallah Abdel Qader Al Omoush.
Pertemuan ini membahas upaya untuk melanjutkan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Yordania menggunakan skema Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK), mirip dengan yang diterapkan antara Indonesia dan Arab Saudi.
Dalam pertemuan tersebut, Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia telah memberikan Memorandum of Understanding (MoU) terkait SPSK antara Indonesia dan Arab Saudi kepada Pemerintah Yordania. Dokumen ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam menyusun MoU antara Indonesia dan Yordania di bidang ketenagakerjaan.
“Pemerintah Indonesia di Yordania, telah memberikan Memorandum of Understanding (MoU) SPSK antara Indonesia dan Saudi Arabia kepada Pemerintah Yordania untuk dijadikan referensi dalam menyusun MoU antara Indonesia dan Yordania di bidang ketenagakerjaan,” kata Menaker Ida dalam keterangannya di Kantor Kemnaker Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Ida Fauziyah menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai salah satu penyedia pekerja migran, telah mengirimkan pekerja terampilnya ke berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Arab Saudi, Jerman, dan lainnya.
Penempatan ini dilakukan melalui empat skema, yaitu G to G, P to P, Inter Corporate Transfer, dan penempatan individu atau mandiri.
“Oleh karena itu, pemerintah telah menegaskan bahwa pekerja migran Indonesia yang di negara penempatan harus memiliki keterampilan sesuai dengan bidangnya dan tersertifikasi untuk menduduki pekerjaan di sektor formal,” ujarnya.
Menaker Ida berharap pertemuannya dengan Dubes Sudqi Attallah Al Omoush bisa menjadi momentum untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan dalam bidang ketenagakerjaan. Ini termasuk memperluas kesempatan kerja bagi tenaga kerja terampil dan profesional Indonesia di Yordania.
"Saya percaya di bawah kepempinan Dubes Sudqi Attallah Al Omoush, dukungan dan kerja sama antara Indonesia dan Yordania, dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi kedua negara," ucapnya. (rpi)
Load more