Jakarta, tvOnenews.com - Wapres Ma'ruf Amin meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus menjaga dan melindungi umat agar terhindar dari bahaya narkoba dan judi online.
Wapres dalam sambutannya saat menghadiri Milad Ke-49 MUI di Jakarta, Jumat malam, menyebut bahwa MUI merupakan lembaga yang berperan sebagai shadiqul hukumah (mitra pemerintah).
"Kemudian juga memberdayakan umat dan kemudian juga mengambil peran-peran dalam rangka ikut sebagai shadiqul hukumah, mitra pemerintah baik di dalam pemberantasan narkoba, dalam pemberantasan judi," kata Wapres.
Ia menekankan bahwa perlu langkah tegas untuk memberantas judi. Untuk itu, pemerintah juga telah membentuk Satgas Pemberantasan Perjudian Daring (judi online).
"Kita memang belum bisa menghilangkan perjudian ini karena itu perlu ada langkah-langkah yang tegas, Alhamdulillah, sesuai dengan sidang kabinet bahwa untuk memberantas judi online ini dibentuklah satgas, Satgas Pemberantasan Judi Online dan kelihatan sudah mulai ada gerakan-gerakannya, tetapi kita tidak boleh berhenti sampai judi online tetapi sampai kepada hilangnya perjudian di Indonesia," ujar Wapres mengutip Antara pada Sabtu (27/7/2024).
Dalam kesempatan itu, ia juga menceritakan masalah perjudian dan minuman keras yang terjadi pada zaman dahulu di Madinah. Arab Saudi.
"Umat Islam di Madinah waktu itu peminum, minumnya kalau di sana waktu itu bukan botolan, tetapi ber-qirbah-qirbah, qirbah itu kulit unta itu dijadikan tempat minuman, kalau kita di sini gentong. Jadi, minumnya di sana waktu itu bukan berbotol-botol tapi bergentong-gentong," jelas Wapres.
"Bayangkan dan mereka penjudi banyak, tetapi kenapa ketika dikatakan, apakah kalian mau berhenti? Apa kata mereka, kami berhenti. Langsung berhenti itu khamr (minuman yang mengandung alkohol) dibuang sampai selokan-selokan di Madinah itu penuh oleh khamr. Apa kalian mau berhenti? Langsung berhenti," sambungnya.
Untuk itu, Wapres pun menegaskan perlu adanya edukasi yang intensif untuk memberantas judi di tanah air.
Peran MUI, kata Wapres, sangat dibutuhkan untuk melindungi dan menjaga umat agar terhindar dari ajaran-ajaran yang menyimpang.
"Bahkan (di sini) sudah ada di satgas juga masih belum berhenti juga, kenapa? Karena ketika dipanggil itu tidak menyahut karena ada sifatnya yang buruk, maka perlu ada edukasi yang secara terus menerus," tutup Wapres.(ant/ree)
Load more