Jakarta, tvOnenews.com - Dewan Pimpinan Pusat Pro Joko Widodo (DPP Projo) mengumumkan dukungan mereka kepada delapan nama untuk maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di tingkat provinsi, kabupaten dan kota termasuk eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang juga mantan Wakil Gubernur Aceh periode 2012–2017.
Ketua Desk Pilkada DPP Projo Roy Abimanyu menyatakan Projo mendukung Muzakir Manaf sebagai salah satu dari delapan nama yang didukung sebagai calon gubernur dalam Pilkada 2024 di Aceh.
Apalagi Muzakir saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Aceh.
Tujuh nama lainnya antara lain Mochamad Maesyal Rasyid sebagai calon Bupati Tangerang, Effendi Edo sebagai calon Wali Kota Cirebon, Taqyuddin Djabbar sebagai calon Wali Kota Parepare, Maryono Magga sebagai calon Bupati Sidrap, pasangan Erwin Burase-Abdul Sahid sebagai calon Bupati-Wakil Bupati Parigi Moutong, pasangan Iksan Baharuddin Abdul Rauf-Irene Ilyas sebagai pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Morowali dan Charles A. M. Imbir untuk maju sebagai calon Bupati Raja Ampat.
Bendahara Umum DPP Projo Panel Barus menjelaskan Projo memilih terlibat all out dalam kontestasi Pilkada 2024 meskipun kelompoknya itu bukan partai politik.
“Kami berpikir penting untuk memastikan keberlanjutan kepemimpinan di daerah. Itu yang menjadi alasan kenapa DPP Projo serius mengurus Pilkada serentak. Untuk memastikan keberlanjutan kepemimpinan di daerah yang Projo harapkan kepemimpinan di daerah nanti senapas dengan pemerintah pusat,” kata Panel Barus, Jumat (12/7/2024).
Dia melanjutkan prioritas Projo dalam tahapan Pilkada 2024 ini salah satunya juga memastikan calon kepala daerah di 37 provinsi punya kesamaan visi dengan pemerintah pusat yang nantinya dipimpin oleh pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Tentu skala prioritas Projo adalah memastikan 37 gubernur ya dan beberapa wali kota serta bupati yang kami anggap satu visi untuk kami menangkan,” ujar Panel Barus.
Dia juga menegaskan Projo dalam kontestasi Pilkada ini memilih menempati posisi sebagai perekat terutama ke partai-partai Koalisi Indonesia Maju.
“Projo dalam Pilkada serentak akan mengambil posisi politik sebagai perekat. Perangkat Koalisi Indonesia Maju walaupun Projo bukan partai politik,” terang dia. (ant/nsi)
Load more