“Kalau perlu mungkin 1-2 jam sudah harus selesai gitu, untuk pelayanan-pelayanan utama yang diperlukan oleh nasabah. Itu yang mungkin yang sudah kita sampaikan dan kita memang dengan adanya serangan cyber ke pusat data nasional,” kata Dian pula.
Lebih lanjut, ia menilai program pelatihan dan kesadaran digital (digital awareness) harus terus dilakukan, dan bank harus melakukan penilaian serta pengujian penetrasi keamanan secara berkala.
OJK berharap bahwa dengan adanya langkah-langkah ini, perbankan di Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan serangan siber dan memberikan perlindungan maksimal kepada nasabah.
"Tentu kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan kita, agar masalah ini tidak terjadi lagi mungkin di sektor-sektor lain kemudian juga program pelatihan dan kesadaran nih kesadaran digital atau digital awareness juga terus dilakukan dan kita juga melakukan penilaian secara berkala," ujarnya lagi. (ant/aag)
Load more