Kasus Vina Bikin Hotman Paris Pusing, Pertanyakan Iptu Rudiana yang Disebut Tidak Langgar Hukum Padahal...

Jakarta, tvOnenews.com - Kuasa hukum keluarga Vina, Hotman Paris mengaku pusing dengan pengusutan kasus pembunuhan ini.

Ia juga menyinggung soal pernyataan Propam Mabes Polri yang menilai ayah Eky, Iptu Rudiana tidak melanggar hukum dalam penyelidikan kasus pembunuhan Vina.

Menurutnya, Iptu Rudiana memiliki peran penting dalam penanganan kasus kematian Vina tahun 2016 lalu.

"Yang saya tidak mengerti, kenapa akhirnya Propam mengatakan Rudiana bapaknya Eky ternyata secara hukum tidak melanggar apapun. Pusing, pusing," kata Hotman di akun Instagram miliknya, dikutip Kamis (27/6/2024).

Hotman pun mendorong agar penyidikan tahun 2016 lalu soal kematian Vina diperiksa ulang.

Pengacara kondang ini masih mempertanyakan kenapa ada pebedaan fakta pada tahun 2016 dan 2024 khususnya soal DPO.

"Propam Mabes Polri, coba dicek. Apa yang terjadi di penyidikan 2016. Dua DPO yang di 2024 di dalam BAP disebutkan adalah fiktif, ternyata 2016 justru diuraikan secara jelas peranannya," kata dia.

Adapun dua DPO kasus pembunuhan Vina yang kini dianggap fiktif itu bernama Andi dan Dani.

Padahal, tahun 2016 peran Dani dan Andi cukup besar dalam kematian Vina dan Eky serta perannya dirinci dengan detail.

"Dia yang mengantar mayat ke flyover, dia yang memerkosa, bahkan motornya pun ada. Jadi ini salah siapa?" ujar Hotman.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung soal Pegi Setiawan yang kini ditahan di Polda Jabar karena disebut sebagai Pegi alias Perong, otak pembunuhan Vina.

Hingga saat ini, Pegi Setiawan masih membantah bahwa dirinya terlibat dalam kasus ini.

Pihak kuasa hukum Pegi pun kini telah bersiap untuk menghadapi sidang praperadilan, membuktikan pria tersebut tidak bersalah.

Hotman bingung soal Pegi karena ada lima terpidana yang mengatakan bahwa pria tersebut memang bukan Pegi alias Perong yang dimaksud.

Namun, polisi tetap yakin bahwa Pegi Setiawan adalah salah satu dari pelaku pembunuhan Vina dan Eky.

"Demikian juga Pegi, Pegi katanya dulu di 2016 adalah pelaku, sekarang di 2024 lima mengatakan bukan pelaku. Jadi, ini adalah tugas Propam apa yang terjadi di penyidikan 2016," tegas Hotman. (iwh)