Jakarta, tvOnenews.com - Kasus tewasnya siswa sekolah menenangah pertama (SMP) berusia 13 tahun, Afif Maulana (AM) yang mengapung di Sungai Batang Kuranji, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) diduga disiksa oknum polisi berbuntut panjang.
Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono pun akhirnya turun tangan merespons dugaan anak buahnya diduga sebagai pelaku tewasnya Afif Maulana.
Dia menjelaskan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap peristiwa tewasnya Afif yang ditemukan, Minggu (9/6/2024) lalu.
"Kami akan meluruskan di sini bahwa sekarang ini terjadi simpang siur terkait dengan informasi yang tanpa fakta dan juga tanpa data yang jelas," kata Irjen Suharyono kepada tvOne, Senin (24/6/2024).
Kapolda Sumbar mengatakan pihaknya telah mengkonfirmasi rekan Afif Maulana, yakni A sebanyak tiga kali terkait peristiwa tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya hanya ingin melerai adanya tawuran yang sudah dikoordinasikan sebelumnya.
"Kami sudah memeriksa berulang kali Aditya sudah tiga kali bahkan tadi malam yang keempat kali kami periksa itu tidak pernah melihat sama sekali saudara Maulana Afif, setelah dia terjatuh dari motornya," jelasnya.
"Dia (Aditya) ingat Maulana ini mengahak Adit untuk terjun ke sungai sebelum terjadi penangkapan oleh aparat kepolisian. Aparat kepolisian kurang lebih 30 orang malam itu dan dini hari itu untuk mencegah terjadinya tawuran antar geng," tambahnya.
Irjen Suharyono menjelaskan pihaknya mencium adanya oknum-oknum yang sengaja mengaburkan fakta atas peristiwa tersebut.
Dia mengaku pihaknya telah mengambil tindakan dengan menyita handphone milik Aditya.
"Saat ini pun sudah ada pengkondisian dari pihak-pihak tertentu untuk mengkaburkan berita ini sehingga SIM handphone-nya si Aditya itu disuruh mengubah dan juga skenario agar Afif dan Aditya ini pergi bukan karena ingin tawuran, melainkan ingin menghadiri suatu pesta. Ini penyesatan-penyesatan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengkaburkan ini," paparnya.
Dia mengungkapkan luka-luka yang ada di tubuh Afif sudah diautopsi tim dokter forensik.
"Kami sudah koordinasi dengan dokter forensik itu yang muncul di badan itu setelah 11 jam meninggal muncullah lebam-lebam itu, goresan-goresan dan luka jatuh dari motornya terpisah dengan Aditya," kata dia.
Sebelumnya, pihak keluarga Afif Maulana curiga terkait anaknya tewas dengan luka tak wajar.
Saat ditemukan, ada luka memar di bagian punggung dan perut korban.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga, AM tewas dianiaya oleh oknum polisi. Dugaan tersebut muncul setelah LBH Padang melakukan investigasi terkait kematian AM.(lgn)
Load more