Jakarta, tvOnenews.com - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Sandi Nugroho menjawab pertanyaan publik tentang kenapa sperma di jasad Vina tidak diuji DNA oleh polisi di tahun 2016.
Salah satu hasil visum korban dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky adalah ditemukannya sperma di jasad remaja perempuan tersebut.
Meski demikian, temuan sperma itu tidak diuji DNA oleh polisi sehingga hingga saat ini masih tidak diketahui pemiliknya dan membuat banyak pertanyaan dalam kematian Vina.
Irjen Sandi akhirnya buka suara soal alasan polisi tidak melakukan uji DNA pada sperma yang ditemukan di jasad Vina.
Ia menjelaskan, pada awalnya kasus Vina dan Eky dilaporkan sebagai kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
Setelah itu, pihak keluarga langsung memakamkan kedua korban keesokan harinya.
"Kenapa kok tidak diuji masalah spermanya? Jadi, perlu diketahui bahwa setelah kasus dinyatakan lakalantas, jenazah ataupun korban sudah dimakamkan," kata Irjen Sandi, dalam wawancara dengan salah satu televisi swasta, dikutip Kamis (20/6/2024).
Kemudian, setelah tiga hari hasil penyelidikan dari polisi muncul bahwa yang terjadi bukanlah kecelakaan lalu lintas.
"Setelah tiga hari berikutnya, baru ternyata ada hasil penyelidikan dari polisi ada dugaan pembunuhan sehingga dimintakanlah itu gali kubur," lanjut Irjen Sandi.
Setelah makam Vina dan Eky digali kembali, barulah dilakukan autopsi terhadap dua jasad remaja tersebut.
Saat itu, lanjut Irjen Sandi, terbongkar semua hasil visum yang selama ini diketahui termasuk temuan sperma dalam jasad Vina. Oleh karena itu, temuan sperma tidak bisa dilakukan uji DNA.
"Dari gali kubur itu baru ditemukan semua yang disampaikan itu (temuan sperma) dan sudah diperiksakan kepada ahli bahwa ternyata sudah tidak bisa dilakukan (uji DNA)," kata dia lagi. (iwh)
Load more