Wajib Tahu Bahaya Ini! Judi Online dapat Meretas Otak, Pengemis hingga Pesiunan Bisa Begini
- istimewa - Istock photo
Secara agregat jumlah transaksinya mencapai Rp 30 triliun.
Di sisi lain, ada hal yang mengejutkan dari polemik judi online di Indonesia. Bahkan, dampak bahaya mengerikan judi online banyak yang belum mengetahui.
Menurut keterangan Dosen Kajian Media dan Budaya Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Radius Setiyawan, bahwa judi online bisa menghasilkan kerugian yang sangat besar.
Baik mulai dari konflik keluarga hingga kematian.
"Kalau dalam kasus ini judi online bisa mengakibatkan konflik dan ketegangan dalam hubungan keluarga dan lingkungan sosial yang berakhir pada kematian, ujar Radius dalam laman UM Surabaya dikutip Kamis (13/4/2024).
Bahkan dia pun menyinggung kasus judi online yang dilakukan oleh oknum polisi di Mojokerto.
Kesal dan marah, istrinya yang merupakan sesama polisi pun membakar pelaku.
Menurut Radius, kasus yang dilakukan oleh oknum polisi ini menjadi indikasi bahwa masyarakat hidup dalam kerentanan. Artinya kecanduan judi online bisa menyerang siapa saja, baik polisi maupun masyarakat sipil.
Tak hanya itu, era digital juga memudahkan penyebaran tentang judi online. Radius menjelaskan jika otak manusia mudah diserang informasi dari iklan, media sosial, berita hingga gosip.
"Otak manusia sangat mungkin bisa diretas, akibatnya adalah tipu daya, karena imaji mendapat uang dengan mudah dan menjadi kaya raya dengan cara yang instan," bebernya.
Tak hanya itu saja, ia juga menyebutkan peran influencer dalam memasarkan judi online sangat berbahaya bagi masyarakat. Mengingat artis atau influencer kerap dijadikan contoh oleh para pengikutnya.
"Tentu sangat membahayakan, karena apa yang mereka katakan berpotensi memengaruhi pola perilaku pengikut. Bisa dikatakan influencer menjadi trendsetter bagi milenial dan generasi Z," jelasnya.
"Hal tersebut, didukung situasi ekonomi masyarakat yang lemah dan labil. Jadi bisa dipastikan judi online jadi jalan keluar." imbuh Radius.
Bahkan di tengah maraknya kasus judi online yang terjadi, Radius mendorong pemerintah meningkatkan literasi digital agar masyarakat tidak mudah 'tergoda'.
Dalam era banjir informasi seperti sekarang ini, Radius mengingatkan masyarakat agar berpikir reflektif. Artinya, tidak lagi melihat dunia dari sisi permukaan saja.
Load more