Sepanjang rute pertandingan dragon boat race, ribuan penonton antusias mendukung jagoannya dengan naik pompong (kapal kayu) dan sebagian menyaksikan langsung dari rumah masing-masing yang berada di kawasan pesisir.
"Ini suatu pemandangan bagus dan menarik, karena melambangkan toleransi yang tinggi bagi umat beragama di Kepri," ujar Ansar.
Ketua Panitia Aquang menyampaikan lomba perahu naga merupakan sebuah tradisi warga Tionghoa dalam menjalankan "Sembahyang Laut".
"Perlombaan ini merupakan tradisi sembahyang laut yang setiap tahunnya rutin kami laksanakan," ujar Aquang.
Ia menerangkan kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 17 sampai 19 Juni 2024 yang diikuti empat tim, yaitu tim Pelantar Satu, Pelantar Dua, Pelantar Tiga, dan Pelantar Nusantara.
Masing-masing tim, kata Aquang, berisikan 12 orang pendayung dan seorang pengemudi atau lebih dikenal dengan tekong.
"Jarak tempuhnya lebih dari 100 meter dan satu tim bertanding tiga kali, hasilnya kami rekap. Bagi pemenang diberikan piala, karena ini cuma untuk tradisi sembahyang laut," katanya pula. (ant/aag)
Load more