Saat ini, pihaknya memiliki total 26 unit kapal yang sebagian besar di antaranya berusia tua yakni di atas 30 tahun dan tidak banyak kapal berusia muda, salah satunya kapal Dempo yang tergolong anyar yang diproduksi pada 2008.
"Usia ekonomis kapal itu 30 tahun dan itu tergantung perawatan. Semakin tua (kapal) maka semakin berat perawatannya," imbuhnya.
Adapun kendala yang dihadapi untuk kapal berusia tua itu yakni belum efisiensi dari sisi bahan bakar hingga suku cadang yang tidak dapat dilakukan segera apabila dalam keadaan mendesak apalagi suku cadang kapal tua sudah tidak diproduksi lagi.
Idealnya, kata dia, Indonesia memiliki minimal 90 unit kapal laut karena peran strategis BUMN itu melayani daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) baik untuk angkutan perintis, angkutan ternak, tol laut hingga kapal rede atau kapal feeder.
Selain kapal Umsini dan Kelimutu, beberapa kapal lain yang berusia tua di antaranya kapal Lawit yang beroperasi sejak 1986 atau sudah 38 tahun dan kapal Tidar sejak 1988 atau 36 tahun.
Kapal Umsini saat ini juga tidak dapat melayani angkutan penumpang karena mengalami kebakaran di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar pada Minggu (9/6).
Di sisi lain, empat kapal yang melayani dari Denpasar, Bali yakni kapal Tilongkabila, Awu, Leuser dan Binaiya juga berpotensi dapat diganti menjadi kapal baru karena berusia di atas 30 tahun.
Load more