Jakarta, tvOnenews.com - Gerakan tutup mulut (GTM) merupakan salah satu fase yang akan dialami banyak anak, terutama saat mereka mulai mengenal makanan padat.
Tentunya ini akan membuat orang tua merasa resah dan takut tidak terpenuhinya nutrisi untuk si anak.
Perpindahan tekstur tersebut kerap menyebabkan orang tua khawatir, karena anak tampak enggan membuka mulut atau menolak makanan yang ditawarkan.
Meski demikian, GTM sebenarnya adalah bagian alami dari perkembangan anak, dan ada beberapa faktor yang dapat memicunya.
Pada umumnya, gerakan tutup mulut terjadi karena anak-anak punya preferensi dan sensitivitas yang berbeda terhadap makanan.
Rasa takut mencoba makanan baru, ketidaksukaan terhadap tekstur atau rasa tertentu, serta kelelahan setelah beraktivitas dapat menjadi penyebabnya.
Selain itu, kebiasaan makan yang kurang baik, seperti makan sambil menonton video, juga dapat membuat anak kehilangan fokus pada makanan.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi medis tertentu.
Anak yang sedang tumbuh gigi atau mengalami masalah kesehatan, seperti sembelit atau infeksi, mungkin akan merasa tidak nyaman dan kehilangan nafsu makan.
GTM adalah tantangan yang umum dihadapi orang tua, tetapi dengan pemahaman dan pendekatan yang tepat, fase ini dapat diatasi.
Dengan memberikan dukungan dan menciptakan lingkungan makan yang positif, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan menikmati makanan dengan gembira.
Berikut ada beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi GTM dan memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
Membuat jadwal makan yang teratur dan konsisten sangat penting dalam mengatasi GTM. Batasi waktu makan hingga 30 menit dan hindari memberikan camilan di luar jadwal makan, kecuali air putih.
Ciptakanlah lingkungan makan yang nyaman dan menyenangkan kepada anak untuk membuat anak lebih tertarik makan.
Kebosanan dengan menu yang itu-itu saja dapat memicu GTM. Sajikan makanan dengan variasi bentuk, warna, dan rasa yang menarik.
Meskipun menyuapi anak terlihat lebih praktis, mendorong anak untuk makan sendiri dapat meningkatkan minat mereka terhadap makanan.
Sari Temulawak menawarkan solusi efektif yang bukan hanya enak rasanya, tetapi juga aman dikonsumsi setiap hari.
Sirup Herbal Sari Temulawak yang telah dirancang dengan kandungan tiga bahan ekstrak herbal utama, yaitu ekstrak Temulawak, ekstrak Daun Pegagan, dan Madu akan meningkatkan nafsu makan anak secara alami.
Daun Pegagan yang digunakan berkhasiat untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif otak dan daya konsentrasi.
Sementara madu dikenal sebagai penguat sistem imun tubuh yang alami.
Melalui proses ekstraksi dan fraksionasi yang mutakhir, setiap bahan herbal diukur dan distandarisasi atas kadar zat herbalnya untuk memiliki khasiat yang tertinggi.
Director of Sales and Marketing PT Marguna Tarulata Astagina Pil Kita Farma, Michael Laurensius menyebutkan produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang memerlukan nutrisi tambahan dari sumber herbal yang terpercaya dan aman untuk dikonsumsi setiap hari karena produk ini tidak mengandung bahan kimia, seperti Etilen Glicol dan Dietilen Glicol.
Kandungan yang terdapat di dalam Sari Temulawak telah teruji klinis dan sehat, meningkatkan nafsu makan, fungsi kognitif otak, dan sistem imun anak
Selain itu, suplemen dari PT Marguna Tarulata Astagina Pil Kita Farma juga menyediakan varian rasa yang disukai oleh anak, seperti stroberi dan jeruk, sekaligus Sari Temulawak, juga sudah tersertifikasi Halal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
"Anak-anak cenderung menolak suplemen karena memiliki rasa yang tidak enak. Karena itu, kami di Marguna sangat berhati-hati dalam memilih bahan dan rasa yang disukai anak-anak," kata Michael, dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).(lkf)
Load more