LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kolase Kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abbas dan Kuasa Hukum Keluarga Vina Putri
Sumber :
  • tvOne

Kompak Farhat Abbas Sentil Polisi Singgung Ada Sesuatu yang Disembunyikan dalam Kasus Vina, Putri Maya: Peradilan Sesat!

Kuasa Hukum terpidana Saka Tatal, Farhat Abbas mengatakan polisi menutupi sesuatu dalam penanganan kasus pembunuhan Vina Cirebon yang terjadi pada 2016 silam.

Kamis, 6 Juni 2024 - 00:28 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kuasa Hukum terpidana Saka Tatal, Farhat Abbas mengatakan polisi menutupi sesuatu dalam penanganan kasus pembunuhan Vina yang terjadi pada 2016 silam.

Sejak jadi pengacara Saka Tatal, Farhat Abbas mengaku telah mempelajari kasus Vina tersebut, mulai dari pembuktian hingga persidangan dalam kasus tersebut.

Farhat Abbas mengaku heran dengan jaksa yang menyatakan P21 (perkara dinyatakan lengkap) kasus pembunuhan Vina dan Eky.

"Yang menjadi pertanyaan, bagaimana jaksa yang mem-P21 perkara tersebut, dengan hanya bukti-bukti seperti ini. Kemudian tanpa menghadirkan saksi kunci yang katanya melihat dari jarak 100 meter si Aep dan Dede," ungkapnya dalam acara Catatan Demokrasi tvOne, Selasa (4/6/2024) malam.

Baca Juga :

Saka Tatal mantan terpidana kasus pembunuhan Vina penuhi panggilan Polda Jabar. (Ilham/tvOne)

Farhat Abbas juga mempertanyakan soal visum dan autopsi jasad Vina dan Eky.

"Apakah sudah dijelaskan, apakah kasus ini pembunuhan atau pemerkosaan? karena kalau kita lihat berbeda dengan BAP. Tidak ada benda tajam, tidak ada parang, itu yang membuat berbeda," katanya.

"Nanti akan kita ungkap, termasuk apabila Mabes Polri menjamin, minimal bisa menyampaikan kita bisa bertemu dengan pejabat yang bertanggung jawab. Akan kita buka seterang-terangnya, dan tolong dibongkar kasus yang sangat mudah ini dibuat ribet," tuturnya.

Hal itu Farhat Abbas katakan setelah pengusutan kasus pembunuhan Vina dan Eky ini semakin ruwet.

"Kasus (Vina) ini semakin kusut ini sebenarnya karena apa? Karena polisi kayak tertutup," kata Farhat Abbas.

Contohnya, kata Farhat harusnya pengacara diperbolehkan bertemu dengan kliennya.

"Sekarang terpidana saja tidak boleh bertemu harus izin Polda. Terbuka saja enggak ada masalah, kan tidak ada kepentingan polisi disini," katanya.

"Pertanyaan saya, ada apa? Apakah ini salah tangkap? Apakah ini ada geng yang disembunyikan? sehingga ini menjadi korban bahwa agar ini selesai, tuntas sehingga jangan sampai kalau dibuka CCTV kemudian dapat orang yang baru lagi, oh ternyata ini. Saya khawatir sebanyak apa uang dia (hingga) dia bisa membeli hukum ini," ungkapnya.

Pengacara Keluarga Vina: Ini Peradilan Sesat

Sementara Kuasa Hukum Keluarga almarhum Vina, Putri Maya Rumanti mengatakan makin hari makin banyak asumsi dan info-info yang menyesatkan terkait kasus Vina ini.

Padahal menurutnya saat ini, polisi fokus mencari tiga DPO kasus pembunuhan Vina, meski akhirnya dua DPO dihilangkan dengan alasan ternyata fiktif.

"Tapi karena banyaknya asumsi ini itu, terpecah akhirnya. Jadi kami melihat ini peradilan sesat. Kalau ini terbukti Saka dan tujuh terpidana lainnya, bukan pelakunya, siapa yang bertanggungjawab jadinya?," katanya.

Pegi Setiawan alias Perong di Mapolda Jabar. (IST)

"Siapa yang harus bertanggungjawab atas kematian Vina dan Eky? Siapa yang harus bertanggungjawab atas terpidananya mereka?" tambahnya.

Kemudian Putri juga menyinggung soal tertutupnya keluarga almarhum Eky, khususnya ayah Eky Pak Rudiana.

"Kami sudah mencoba menghubungi Pak Rudiana, tapi sampai hari ini tidak ada jawaban. Nah ini kami juga pertanyakan, ada apa Pak Rudiana tidak mau menjawab," katanya.

Tim hukum Hotman Paris ingin mengklarifikasi terkait peristiwa sebenarnya yang terjadi di malam tanggal 27 Agustus 2016 silam.

"Tapi sampai hari ini tidak ada. Pak Rudiana ditelepon tidak dijawab, di Wa (WhatsApp) oleh Pak Hotman juga tidak menjawab. Jadi benar-benar menutup. Ini jadi seperti bola liar yang ke sana, ke sini," katanya.

Kuasa Hukum Linda dan Keluarga almarhum Vina telah melapor ke Komnas HAM terkait dihapusnya dua DPO kasus Vina oleh pihak kepolisian.

"Kami juga mencari keadilan, kalau seandainya itu bukan pelakunya. Siapa pelakunya jadinya?" katanya. (muu)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Sudah Dijodohkan dengan Boy William, Betrand Peto Bereaksi: Jangan...

Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Sudah Dijodohkan dengan Boy William, Betrand Peto Bereaksi: Jangan...

Betrand Peto ungkap perasaannya soal kedekatan sang ibunda Sarwendah dan Boy William yang belakangan ini jadi perbincangan. Ia mengaku bahwa sebenarnya....
Respons Penundaan Kenaikan PPN 12 Persen, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Kita Akan Bahas Ini di Rapimnas

Respons Penundaan Kenaikan PPN 12 Persen, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Kita Akan Bahas Ini di Rapimnas

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Anindya Bakrie buka suara soal penundaan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen.
Shin Tae-yong Pastikan Hubungan dengan Pemain Baik-baik Saja, Hanya Saja Timnas Indonesia Perlu Benahi Ini

Shin Tae-yong Pastikan Hubungan dengan Pemain Baik-baik Saja, Hanya Saja Timnas Indonesia Perlu Benahi Ini

Kekalahan atas Jepang yang menjadi sorotan ternyata mampu dibenahi oleh Shin Tae-yong ketika memimpin Timnas Indonesia.
Cegah Kecurangan Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Kerahkan Partai Koalisi

Cegah Kecurangan Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Kerahkan Partai Koalisi

Kabar menyudutkan kubu pasangan Pilkada Jakarta 2024 yakni Ridwan Kamil - Suswono (RIDO) mencuat pada sejumlah paltform media sosial.
Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024

Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024

Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024
Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menanggapi kasus polisi tembak polisi yang kembali terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Penggunaan senjata api...
Trending
Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menanggapi kasus polisi tembak polisi yang kembali terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Penggunaan senjata api...
Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Selasa (5/11/2024) tak terasa sudah empat hari jemaah Umroh plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Madinah. Masih betah rasanya berlama-lama tinggal di kotanya -
Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari menunggu jamaah datang ke masjid diselingi dengan sholawatan setelah adzan hingga sebelum iqamah, memangnya boleh? Buya Yahya berikan penjelasannya
Pimpin Upacara Kenaikan 26 Pangkat, Ini Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Pimpin Upacara Kenaikan 26 Pangkat, Ini Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat terhadap 26 Perwira Tinggi (Pati) Polri. Acara ini digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri pada Jumat (29/11/2024).
Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Bocoran nama-nama pemain keturunan yang masuk list PSSI untuk dinaturalisasi agar bisa memperkuat Timnas Indonesia PSSI harus gercep kalau tidak diambil Belanda
Ketum PSSI Erick Thohir Full Senyum Usai FIFA Beri Kabar Baik untuk Timnas Indonesia, Begini Katanya...

Ketum PSSI Erick Thohir Full Senyum Usai FIFA Beri Kabar Baik untuk Timnas Indonesia, Begini Katanya...

Ketum PSSI Erick Thohir full senyum usai FIFA beri kabar baik terkait timnas Indonesia. Diketahui, Indonesia kini miliki 1.135,11 poin, atau tambah 16,24 poin.
Omongan Jujur Erick Thohir ke Media Italia Bikin Media Vietnam Heboh, Sebut Timnas Indonesia saat Ini Masih...

Omongan Jujur Erick Thohir ke Media Italia Bikin Media Vietnam Heboh, Sebut Timnas Indonesia saat Ini Masih...

Omongan jujur Erick Thohir kepada media Italia ternyata membuat media Vietnam heboh, Erick Thohir berbicara soal Timnas Indonesia dan potensi di masa depan.
Selengkapnya
Viral