Saksi Liga Akbar Dipercaya Bisa Bongkar Kasus Vina, Psikologi Forensik Reza Indragiri Bebekan 'Kelemahan' dalam Proses Penegakan Hukum
- Tim tvOne
Dengan demikian, Reza menyebutkan secara psikologis, para saksi tersebut belum tentu bisa menceritakan peristiwa itu dengan detail.
"Otak manusia secara otomatis tanpa disuruh pasti akan menjaga kestabilannya dengan cara apa tadi mencoba dia pecah belah dan dia belokkan ke sana kemari. Supaya, memori itu tidak terus-menerus terhantui oleh kenangan buruk tentang peristiwa kejahatan atau peristiwa kekerasan dan sejenisnya," kata dia.
Oleh karena itu, Reza menyarankan penyidik Polda Jabar agar lebih fokus mencari bukti lainnya dengan cara scientific crime investigation.
"Bagi saya ketimbang memforsir waktu tenaga untuk sekali lagi mencari pengakuan, membongkar keterangan saksi dan seterusnya, memang lebih tepat kalau kemudian digunakan alat-alat bukti lainnya sepanjang yang dilakukan dengan tetap berbasis pada pendekatan santifik," imbuhnya.
Reza Indragiri Amriel menilai bukti scientific crime investigation kasus Vina lemah, sehingga Polda Jabar memburu keterangan saksi.
Dia menyinggung keterangan saksi dalam peristiwa 2016 itu tidak mudah, karena bisa berubah karena ada kepentingan.
"Ada saksi yang katanya menyaksikan peristiwa itu pada malam hari sekirar jam 10 malam. Sekali lagi, peristiwanya menakutkan, tempatnya juga gelap. Izinkan saya untuk menempatkan fase itunproses semacam pendekatan kesekian saja," ujar Reza Indragiri.
Reza lantas beranjak menjelaskan soal adanya loopholes atau celah hukum dalam penyidikan kasus pembunuhan Vina.
Dia menyenutkan celah hukum tersebut berupa tidak berjalannya scientific crime investigation, dengan menguji DNA korban dan pelaku.
"Misalnya, kenapa tidak dilakukan uji maaf ya uji sperma untuk memastikan apakah sudah terjadi perkosaan atau tidak? Pandangan saya adalah sperma memang urusan kedokteran, tetapi berbicara tentang latar psikis atau kondisi psikis yang mendahului keberadaan sperma itu urusan psikologi forensik," jelasnya.
Lantas, Reza mengungkapkan terdapat pertanyaan soal bukti sperma tersebut bisa menguak kasus perkosaan yang dialami korban Vina.
"Pertanyaannya ada dua. Pertama apakah bisa dipastikan bahwa sperma yang disebut-sebut ditemukan di tubuh korban itu didahului oleh aktivitas seksual yang forceful atau aktivitas seksual yang konsensual?"kata dia.
Load more