Disampaikan Adrianus bahwa setelah uang fee diserahkan melalui karyawan di toko hasil bumi milik Meldianti harus mengirim kabar melalui pesan singkat atau WhatsApp menggunakan kode 'kemiri'.
"Misalnya saya punya sudah diserahkan Rp50 juta maka ditulis 50 kilo kemiri," ungkap Adrianus kepada awak media.
Dalam pengakuan Adrianus ke media, Meldiyanti tidak bekerja sendirian tapi melibatkan sejumlah orang dekat Bupati Heribertus Nabit yakni ketua tim pemenangan Heri Nabit pada Pilkada Manggarai 2020 Wilibrodus Kengkeng dan Tomi Ngocung, kakak ipar Meldianti sekaligus donator Heribertus Nabit saat pilkada.
Wilibrodus dan Tomi Ngocung begitu istimewa di pemerintahan Bupati Nabit. Keduanya dikaitkan dengan peran tertentu sebagai pengepul fee proyek bersama Meldianti Hagur.
Akibat 'nyanyian' Adrianus membuat Meldi, Wilibrodus dan Tomi Ngocung serta seorang tenaga harian lepas pada Dinas PUPR bernama Rio Senta diperiksa penyidik Tipikor Polres Manggarai.
Pria asal Kecamatan Lelak ini membeberkan rahasi fee proyek yang wajib diserahkan para kontraktor ke Bupati Nabit melalui Meldianti, Wilibrodus dan Tomi Ngocung.
Setelah berjalan 5 bulan, penyelidikan kasus ini dihentikan berdalih tidak cukup bukti. Meldianti maupun pihak yang disebutkan Adrianus semuanya bukan penyelenggara negara.
Load more