Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon terus menyita perhatian publik dalam pengungkapannya oleh kepolisian.
Sejumlah kontroversi di masyarakat terus bermunculan dalam mengawal kasus pembunuhan sejoli muda tersebut.
Teranyar, santer diperbincangkan jika kepolisian dituding publik menjadi Pegi Setiawan alias Perong sebagai kambing hitam tiga DPO yang tak kunjung tertangkap.
Bahkan, tak jarang sejumlah pihak berspekulasi jika Pegi Setiawan alias Perong merupakan korban salah tangkap kepolisian.
Belakangan muncul sejumlah orang yang memberikan kesaksian jika Pegi Setiawan alias Perong itu bukan DPO yang tengah diburu polisi pada kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
Bondol selaku teman Pegi turut serta memberikan kesaksian terkait peristiwa pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky tersebut.
Ia mengaku saat itu Pegi Setiawan dan dirinya berada di Bandung bekerja sebagai kuli bangunan saat hari terjadinya peristiwa pembunuhan sejoli muda tersebut.
Usai bekerja di Bandung, Bondol mengaku melakukan perjalanan pulang ke Cirebon menggunakan bis.
Bondol mengatakan saat itu dirinya yang akan pulang diantar oleh teman-temanya yakni Pegi, Ibnu, Robi, dan Suparman untuk menaiki angkot tujuan terminal bis arah Cirebon mangkal pada 27 Agustus 2016 silam.
"Saya pulang itu dia (Pegi) nganter saya, enggak mungkin lah Pegi," kata Bondol saat wawancara bersama tvOne dikutip pada Rabu (28/5/2024).
Kesaksian yang sama turut dilontarkan oleh sepupu Pegi yang bernama Ibnu terkait dugaan polisi salah tangkap.
Pasalnya, Ibnu mengaku Pegi tengah bersama dirinya di Bandung saat malam peristiwa pembunuhan Vina dan Eky terjadi.
Tak hanya itu, Ibnu turut memberi kesaksian jika sepupunya itu tak pernah tergabung geng motor.
"Kayaknya nggak ikut-ikutan Pegi sih, orangnya baik dan nurut sama orang tua," kata Ibnu.
Belakangan juga publik dihebohkan usai kepolisian menangkap satu dari tiga orang yakni Pegi Setiawan alias Perong.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan pelaku ditangkap pihaknya pada Selasa (21/5/2024) di Kota Bandung, Jawa Barat.
Bahkan, penangkapan Pegi Perong dinilai mampu membuka tabir misteri kasus pembunuhan Vina dan Eky pada 2016 silam
Jules mengungkap Pegi Perong diduga sebagai otak pelaku pembunuhan terhadap sejoli muda Vina dan Eky.
Menurutnya dugaan Pegi Perong sebagai otak pelaku pembunuhan didapati pihak kepolisian dari pengungkapan kasus yang sebelumnya telah dilakukan.
"Tersangka Perong diduga sebagai otak kasus pembunuhan disertai pemerkosaan yang terjadi pada Agustus 2016 silam," ungkap Jules dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Sejak diduga melakukan aksi pembunuhan terhadap kedua korbannya itu, Pegi pun memulai pelariannya.
Jules mengaku Pegi kerap berpindah tempat dari persembunyiannya selam 8 tahun pelariannya.
"Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong. Selain berpindah tempat, diantaranya Cirebon dan Bandung," kata Jules.
Tak hanya itu, kepolisian turut mendapati pengakuan dari terduga pelaku tersebut saat dirinya melakukan pelarian.
Didapati terduga pelaku tersebut kerap bergonta-ganti namanya sebelum dibekuk pihak kepolisian.
"Dia berganti nama. Panggilan di tempat kerja (kuli bangunan) mengaku bernama Robi,’’ ungkapnya.
Kasus pembunuhan terhadap Vina dan Eky terjadi pada Agustus 2016 dengan pelaku geng motor di Cirebon, Jawa Barat.
Polresta Cirebon menetapkan 11 anggota geng motor sebagai tersangka kasus pembunuhan disertai pemerkosaan tersebut.
Sebelumnya kasus kematian Vina dan Eky ditengarai akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi.
Namun, sejoli muda itu ternyata menjadi korban pembunuhan sadis oleh geng motor tersebut.
Hingga saat ini terdapat tiga orang tersangka pembunuhan dan pemerkosaan yang masih buron usai 8 tahun kasus tersebut.
Polisi mengungkap ketiga pelaku yang buron itu beridentitas Andi (23), Dani (20), dan Pegi alias Perong (22).
Sementara 8 pelaku lain yang telah menjalani masa hukumannya yakni Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana, dan Saka Tatal. (raa)
Load more