"Karena tim Penanggulangan Bencana kadang memerlukan waktu dari posko ke lokasi bencana yang terkadang macet, jalanan terputus dan sebagainya," jelasnya.
BPBD Jakarta Selatan mengaku pihaknya bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) maupun Palang Merah Indonesia (PMI) untuk terus menggencarkan program edukasi dan pelatihan bagi masyarakat umum maupun anak sekolah.
Masyarakat diharapkan memiliki ilmu dan pengalaman yang cukup mengenai materi tangguh menghadapi bencana.
Adapun upaya saat terjadi banjir, BPBD akan melakukan monitoring dan berkoordinasi dengan aparat kelurahan, RT, RW serta Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).
Jika ada warga yang meminta dievakuasi maupun pertolongan, maka BPBD DKI melakukan koordinasi dengan SKPD/UKPD terkait kebencanaan seperti Dinas Gulkarmat, Suku Sudin Sumber Daya Air (SDA) dan relawan.
Langkah selanjutnya, yakni pascabanjir, jika ada pengungsi maka melakukan pemasangan posko pengungsi dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait untuk pemenuhan kebutuhan pangan.
Sementara, terkait banjir di Jakarta Selatan (Jaksel), BPBD menyatakan banjir yang melanda di empat rukun tetangga (RT) di Kelurahan Pejaten Timur, dan Rawajati, sudah berangsur surut tinggal 1,4 meter, dibanding sebelumnya mencapai 2,6 meter pada Sabtu (25/5/2024).
Load more