Padang Lawas, Sumatera Utara – Menteri Sosial Tri Rismaharini, Senin pagi, bertolak dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Sumatera Utara. Sekitar pukul 12.30 WIB, Mensos mendarat di Bandara Silangit Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara – setelah sebelumnya transit di Jakarta.
Dari Bandara Silangit, Mensos meneruskan perjalanan melalui jalur darat, menuju Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padang Lawas. Perjalanan sejauh 286 kilometer ini ditempuh selama sekitar 7 jam melalui jalur penuh tantangan. Melintasi jalur darat yang panjang dan lama, tidak mengurangi semangat Mensos untuk bertemu dengan penyintas bencana. Pada pukul 21.00, Mensos Risma tiba di lokasi bencana di Kantor Desa Tanjung Baru, Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara.
Di sini, Mensos mendatangi posko pengungsian, mengecek operasional dapur umum, dan mengecek bantuan logistik yang akan diserahkan ke warga. Tampak Mensos membuka bungkusan goni besar berisi berbagai bantuan. Tidak hanya itu, Risma juga melihat langsung kondisi sejumlah rumah warga yang rusak akibat luapan Sungai Sutam itu. Meski banjir telah surut, tapi sisa material banjir masih bergelimpangan di rumah warga.
Dengan senyum dan keramahan, Mensos justru mempersilakan masyarakat setempat untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat. “Hayo mau nanya apa?” kata Mensos di Kantor Desa Tanjung Baru Kecamatan Batang Lubu Sutam Kabupaten Padang Lawas. Sejumlah warga terdampak meminta kepada Risma agar ada bantuan perbaikan rumah. Total terdapat ratusan rumah yang rusak karena dihantam banjir bandang saat malam pergantian tahun itu.
Kepada wartawan, Risma mengatakan, telah mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk segera mengkaji permintaan warga tersebut. Mensos Risma ingin pemda berkonsultasi dengan para akademisi untuk menentukan apakah masih layak membangun rumah di bekas area terdampak banjir bandang itu. “Karena kalau dibangun (ulang rumahnya), lalu tiba-tiba kalau ada masalah lagi kan malah bahaya. Apalagi sampai menimbulkan korban,” kata Risma kepada awak media.
Risma mengaku tak ingin warga Batang Labu Sutam bernasib serupa dengan warga di daerah lain yang terdampak bencana longsor seperti tahun lalu. Setelah warga daerah itu membangun ulang rumah di lokasi yang sama, longsor ternyata kembali terjadi sehingga semuanya kembali hancur. Karena itu, kata Risma, uji kelayakan pembangunan ulang perlu dilakukan terlebih dahulu terhadap area terdampak banjir bandang di Batang Labu Sutam. “Apakah nanti direlokasi atau apa, dilihat nanti kelayakannya. Keputusan apakah perlu atau tidak soal relokasi tidak bisa sekarang,” kata dia.
Mensos meminta hal tersebut dibahas pula dengan kajian mendalam oleh bupati dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Banjir bandang terjadi akibat luapan Sungai Sutam, Kecamatan Batang Labu Sutam pada Jumat (31/12/2021) malam. Akhir tahun 2021, wilayah Kabupaten Padang Lawas diterjang banjir bandang yang merendam 15 desa. Bencana mengakibatkan 79 unit rumah rusak berat, 51 unit rusak sedang, 56 unit rusak ringan, 12 unit rumah hanyut, dan 1 sekolah rusak berat (Pesantren Nizoumul Hikmah).
Load more