News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Bukan Karena Ibadah, Kesaksian Warga Ungkap Penyebab Aksi Penggerebekan dan Penganiayaan Mahasiswa Unpam Kota Tangsel

Warga Jalan Ampera Poncol, Babakan, Setu, Kota Tangsel bantah aksi penggerebekan dan penganiayaan terhadap Mahasiswa Unpam yang tengah beribadah Doa Rosario.
Kamis, 9 Mei 2024 - 17:48 WIB
Tangkapan layar video viral aksi penggerebekan dan penganiayaan sejumlah Mahasiswa Unpam di Kota Tangsel saat tengah beribadah
Sumber :
  • Tangkapan layar video viral

Jakarta, tvOnenews.com - Warga Jalan Ampera Poncol, Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membantah aksi penggerebekan dan penganiayaan terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang tengah beribadah Doa Rosario.

Yanti selaku warga setempat membeberkan fakta dilapangan saat insiden yang disebut-sebut penggerebekan dan penganiayaan sejumlah Mahasiswa Unpam saat beribadah tersebut.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Ia mengaku warga setempat telah geram dengan aktivitas sejumlah mahasiswa dan mahasiswi itu bukan ditengarai kegiatan ibadah Doa Rosario.

Melainkan, geramnya warga ditengarai sejumlah mahasiswa dan mahasiswi tersebut yang kerap berkumpul hingga larut malam di kontrakan yang disewanya.

"Benar mereka beribadah sebulan sekali ada tapi warga ya sudah biarin saja (karena ibadah). Tapi warga sebel karena sering ngumpul setiap malam cowok cewek lagi," kata Yanti saat diwawancarai kepada awak media di lokasi, Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Yanti menuturkan warga yang merasa risih akibat aktivitas sejumlah mahasiswa dan mahasiswi setiap malam melaporkan ke Ketua RT setempat.

Alhasil, Ketua RT setempat pun sempat beberapa kali memberi teguran kepada kelompok mahasiswa dan mahasiswi yang kerap berkumpul hingga larut malam tersebut.

Namun, teguran Ketua RT tak indahkan kelompok mahasiswa dan mahasiswi tersebut hingga berujung peristiwa aksi penggerebekan dan penganiayaan dengan tudingan dilakukan warga saat kegiatan ibadah Doa Rosario berlangsung.

"Kalau peribadatan sering, tapi sekali lagi saya tekankan bukan soal itu yang jadi masalah utama. Kami tidak pernah melarang orang untuk beribadah meskipun agama apapun," kata Yanti.

"Mereka ditegur tapi tidak diindahkan. Dan setahu saya warga itu datang setelah sudah gaduh. Jadi tidak ada istilah warga mengeroyok orang yang lagi ibadah, itu harus diluruskan," sambungnya. 

Beberkan Fakta di Lapangan Aksi Penggerebekan dan Penganiayaan

Fakta berbeda justru disampaikan warga setempat terkait aksi tudingan penggerebekan dan penganiayaan oleh sejumlah Mahasiswa Unpam.

Yanti membeberkan jika aksi penggerebekan dan penganiayaan itu justru ditengarai oleh perilaku sejumlah Mahasiswa Unpam yang tengah berkumpul itu.

Menurutnya awal mula terjadi keributan antar sesama Mahasiswa Unpam yang tengah berkumpul di lingkungan tersebut.

"Awalnya mereka juga yang pada berantem, teman sama teman," kata Yanti.

Lantas melihat adanya aksi perkelahian tersebut warga setempat pun mencoba melerainya.

Namun, Warga setempat malah menjadi sasaran sejumlah Mahasiswa Unpam yang tengah berkumpul saat mencoba melerai perkelahian tersebut.

"Warga sini kenal pukul (saat melerai perkelahian) enggak terima warga sini kan, manggil teman-temannya nah lerai RT terus begitu deh kejadiannya," ungkapnya.

Sementara tim tvOnenews.com mencoba mengkonfirmasi kronologi versi warga tersebut kepada Kapolres Tangsel, AKBP Ibnu Bagus Sentosa.

Namun, hingga berita ini diturunkan Ibnu belum memberikan keterangannya kepada tim tvOnenews.com.

Ketua RT di Kota Tangsel Jadi Tersangka, Ini Perannya Saat Bubarkan Ibadah Hingga Aniaya Mahasiswa Unpam

Viral video aksi penggerebekan disertai penganiayaan sekelompok warga Jalan Ampera Poncol, Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten terhadap sejumlah mahasiswa dan mahasiswi Universitas Pamulang (Unpam).

Aksi penggerebekan dan penganiayaan itu ditengarai warga yang membubarkan paksa kegiatan ibadah sejumlah mahasiswa dan mahasiswi tersebut pada Minggu (5/5/2024).

Kapolres Tangsel, AKBP Ibnu Bagus Sentosa mengatakan pihaknya telah menetapkan empat tersangka dalam kasus penggerebekan dan penganiayaan kegiatan ibadah tersebut.

"Beberapa saksi yang terlibat ditetapkan sebagai tersangka," kata Ibnu dalam konferensi persnya, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Ibnu menjelaskan pihaknya menetapkan keempat tersangka usai melakukan serangkaian penyelidikan.

Menurutnya keempat orang yang ditetapkan sebagai tersangka masing-masing berinisial D, I, S, A.

Dari informasi yang didapat, dari keempat tersangka itu D merupakan sosok Ketua RT lingkungan setempat.

Polisi mengungkap peran D dalam aksi pembunuhan kegiatan ibadah hingga berujung penganiayaan.

Ibnu memaparkan D terbilang sebagai pelaku awal dalam aksi pembubaran dan penganiayaan oleh warga terhadap sejumlah Mahasiswa Unpam.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

"Peran tersangka inisial D meneriaki dengan suara keras dengaan nada umpatan dan intimidasi kepada korban beserta temannya dengan maksud teman lainnya turut bersama-sama menyerang korban dan teman-temannya yang dianggap mengganggu lingkungannya," katanya. 

Adapun guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, keempat tersangka dijerat Pasal 2 Ayat 1 UU Darurat no tahun 1951 jo Pasal 170 KUHP Jo Pasal 351 KUHP ayat 1 jo Pasal 335 KUHP dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara. (raa)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

IDBW 2025 terselenggara melalui kolaborasi strategis empat co-host.
Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT