Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani kembali melakukan pertemuan dengan Badan Ketenagakerjaan Jerman (BA) dan organisasi GIZ di Frankfurt, Jerman pada Kamis (2/5/2024).
Pertemuan tersebut kembali membahas kerjasama antara dua lembaga dengan BP2MI yang sejak tahun 2021 telah terjalin melalui program Triple Win atau penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan skema Government to Government (G to G).
Pada pertemuan tersebut Kepala Departemen Operasional, Siegfried Leffler dan Kepala Divisi Servis Internasional, Thorsten Rolfsmaier menyampaikan apresiasi atas keberhasilah program Triple Win di Indonesia melalui BP2MI.
“Isu pekerja migran selalu dibahas di Jerman saat ini karena Jerman sedang mengalami kekurangan tenaga kerja. Bahkan hal ini turut dibahas pada pertemuan Komisi Ketenagakerjaan Eropa di Brussels, Belgia, pada bulan lalu," jelas Thorsten Rolfsmaier dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Thorsten menambahkan fokus Komisi Ketenagakerjaan Eropa saat ini adalah masalah kompetensi.
Bahkan, kata ia tak dipungkiri tahun ini sebagai tahun kompetensi bagi tenaga kerja di Jerman.
Dimana Jerman di masa yang akan datang juga akan fokus pada peningkatan kompetensi bagi pekerja asing yang bekerja di negara tersebut.
Ia mengaku pertemuan ini sangat penting usai BP2MI menyampaikan isu-isu yang menjadi catatan selama program Triple Win ini berjalan.
Didiantaranya isu terkait perluasan sektor penempatan PMI di Jerman khususnya sektor tenaga kesehatan atau hospitality.
"Yang saat ini sedang dalam pembahasan dengan BP2MI, masalah modul ujian, usulan kerjasama pelatihan, masalah uang saku dan lainnya. BP2MI ingin perluasan sektor penempatan menjadi fokus BP2MI dan GIZ atau BA saat ini agar penempatan PMI ke Jerman pada sektor lain dapat segera dilakukan dalam waktu dekat," ungkapnya.
Adapun saat ini perawat berlisensi dari Indonesia melalui BP2MI memperoleh pelatihan bahasa dan teknis untuk bekerja di Jerman dan menerima dukungan saat para pekerja berintegrasi.
Sesampainya di Jerman mereka memulai proses persamaan atau pengakuan kesetaraan profesi sehingga mereka memiliki kompetensi yang sama dengan orang Jerman dan seluruh biaya mulai dari pelatihan hingga keberangkatan ditanggung oleh pemberi kerja.
Diketahui, GIZ adalah perusahaan internasional milik Pemerintah Jerman yang beroperasi diberbagai bidang di lebih dari 130 negara.
Sedangkan BA adalah Badan Ketenagakerjaan Jerman. (raa)
Load more