Jakarta, tvOneNews.com - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla alias JK, menanggapi ketegangan di Timur Tengah antara Iran dan Israel.
“Iran menyerang karena membalas serangan Israel. Itu lah jangan berbuat yang tidak-tidak, nanti timbul perang,” kata JK di kediamannya, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2024).
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu pun berharap Iran dan Israel bisa segera damai agar keadaan dunia kembali tentram.
“Mudah-mudahan damai lah,” ucap JK.
Pengamat Ekonomi sekaligus alumni Eisenhower Fellowships Indonesia, Mari Elka Pangestu, mengungkap dampak konflik Iran-Israel bagi perekonomian Indonesia.
Hal itu disampaikan dalam webinar bertajuk ‘Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI’ yang digelar oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter.
Dia menjelaskan dampak bagi Indonesia adalah akan terjadi gangguan impor yang melewati Terusan Suez.
“Untuk Indonesia apa pengaruhnya? Rantai pasok melalui Suez canal akan mengalami gangguan sehingga ini ada gangguan terhadap impor kita. Apakah itu minyak, gandum maupun produk dari eropa lainnya,” jelas Mari, Senin (15/4/2024).
Dengan demikian, kata Mari, harga minyak dan produk impor lainnya bisa naik. Selain itu, Indonesia juga bisa mengalami inflasi dan nilai rupiah anjlok.
“Di luar itu, gejolak harga minyak, inflasi, dan gejolak harga komoditi yang lain juga akan mempengaruhi Indonesia. Dan diperkirakan rupiah yang juga sudah melemah, bisa melemah lebih jauh lagi,” katanya.
Selain itu, dia menambahkan Indonesia juga bisa mengalami kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Karena konflik di Timur Tengah itu bisa berdampak pada defisit anggaran. (saa/rpi)
Load more