Kata Polda Bali Ada 2 Faktor Istri Dokter TNI yang Viral Ditetapkan Tersangka Gegara Langgar UU ITE
- ANTARA/Rolandus Nampu
Denpasar, tvOnenews.com - Polda Bali memberikan tanggapannya terkait penetapan istri anggota TNI dari satuan Kesdam IX/Udayana Lettu CKM drg. Malik Hanro Agam yang viral karena ditangkap oleh Polresta Denpasar.
Permasalahan yang dialami istri Dokter TNI bernama Anandira Puspita (34) menjadi tersangka atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) akibat viralkan sang suami diduga telah melakukan perselingkuhan melalui media sosial.
Kabid Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan menanggapinya melalui konferensi pers di Mapolda Bali, Denpasar, Senin (15/4/2024).
Pelaku yang berinisial AP itu ditangkap bukan karena faktor permasalahan dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya merupakan Dokter TNI. Melainkan karena dalam bentuk telah melakukan pelanggaran UU ITE yang di mana mentransmisikan data pribadi milik orang lain melalui media sosial.
"Kami tegaskan ini ada dua pokok permasalahan yang berbeda yang satu dilaporkan di tempat suami berdinas, yang satu adanya peristiwa memviralkan, memberikan informasi yang tidak sesuai dengan kebenaran, ini terkait UU ITE," beber Jansen di Mapolda Bali.
Hal ini yang membuat banyak narasi menyebabkan viral di media sosial kalau penangkapan istri TNI tersebut akibat dari laporan dugaan sang suami Lettu Agam telah melakukan perselingkuhan dengan wanita lain inisial BA.
Penangkapan untuk membuat AP menjadi tersangka lantaran telah memberikan informasi yang tidak sesuai terhadap kebenarannya, yakni telah melanggar UU ITE.
Kemudian, kalau penangkapan paksa yang dilakukan Polresta Denpasar tidak benar. Informasi tersebut akibat dari narasi video yang viral berjudul "Lapor Suami Selingkuh Istri Oknum Perwira TNI Justru Ditangkap Paksa Anggota Polresta Denpasar".
"Itu tidak benar atau hoaks," tegas Jansen ketika dikonfirmasi, Minggu (14/4/2024).
Serupa dengan pernyataan dari Kabid Humas Polda Bali itu, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Wisnu Prabowo turut membantah perihal penangkapan yang dilakukan AP dilakukan dengan paksa. Karena saat ingin menangkap AP, pelaku sedang membawa anaknya.
"Kami melakukan penangkapan secara paksa, itu tidak benar. Bahwa pada saat kami melakukan upaya penangkapan saat itu, tidak jadi karena tersangka membawa anaknya," ungkap Wisnu.
Load more