Semarang, tvOnenews.com - Baru-baru ini terungkap tabir pabrik narkoba Happy Water di Semarang. Sontak, hal ini membuat warga sekitar terkejut.
Pasalnya, sebuah rumah mewah di Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, yang jadi pabrik narkoba, dianggap warga rumah tak berpenghuni dan terlihat pada pagi dan siang hari selalu sepi.
Bahkan, rumah menjadi pabrik narkoba itu, diketahui warga merupakan rumah kontrakan. Hal ini diungkapkan sekretaris sekaligus seksi keamanan pengurus RT 005 RW 009, Bimo.
Bahkan Bimo katakan, aktivitas rumah tersebut tidak lazim. Karena, pada siang hari tampak sepi, tetapi ramai ketika malam.
"Di atas jam 11 malam hampir dipastikan tiap hari ada motor keluar, pasti ngebut. Kami maklumkan saja, karena sepanjang tak menggunakan knalpot brong, tidak kami tegur," ujarnya, Kamis (4/4/2024).
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Kombes Gembong Yudha menuturkan, timnya melakukan survei cukup lama untuk mengungkap kegiatan pembuatan narkoba di rumah itu.
Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa rumah tersebut sepi saat siang hari. Aktivitas mulai tampak sewaktu malam. Kegiatan berpusat di lantai 2.
"Lampu lantai 2 hidup, lantai 1 mati semua," katanya dalam konferensi pers, Kamis.
Direktur Tipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa menjelaskan, terbongkarnya pabrik narkoba di Semarang berawal dari kecurigaan petugas Bea Cukai.
Mulanya, petugas curiga terhadap pengiriman bahan pembuatan narkoba.
Bahan itu masuk ke Indonesia secara bertahap selama Januari hingga April 2024 melalui Bandara Soekarno Hatta, dan hendak dikirim ke Kota Semarang.
Usai mengetahui hal itu, Dittipidnarkoba melakukan penyelidikan, hingga kemudian berujung temuan rumah produksi narkoba di Semarang.
"Hasilnya ada pembuatan home industri sabu dan happy water. Modusnya sama dengan di Thailand, yakni kemasan saset 'Ducati' (kemasan hitam) dan 'Ferrari' (kemasan merah)," bebernya, Rabu.
Dalam penggerebekan itu, polisi menangkap dua "koki" atau peracik narkoba berinisial PR dan F. Keduanya merupakan warga Bogor, Jawa Barat.
Terdapat 1.000 saset "Ducati", 1.000 saset "Ferrari", dan sabu-sabu sebanyak tiga kilogram pada penggerebekan tersebut.
Barang-barang itu belum sempat dipasarkan. Nantinya, pelaku hendak mengedarkan narkoba happy watter ke sejumlah kota, antara lain Jakarta, Bandung, Makassar.
"Happy water yang diungkap di Semarang berbeda dengan Yogyakarta. Malah cenderung sama dengan produksi Thailand," kata Mukti.
Narkoba happy water yang diproduksi di Semarang ini menyerupai ekstasi. Pengguna akan kehilangan kesadaran saat meminumnya.
Sebagai informasi, pada November 2023, polisi menggerebek pabrik happy water di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pabrik itu juga bertempat di rumah kontrakan. (aag)
Load more