Namun, dia menuturkan dari variabel akseptabilitas (tingkat penerimaan), Sudaryono ternyata berhasil masuk posisi tiga besar.
"Hendrar Prihadi masih menempati posisi pertama tingkat akseptabilitas dengan 51,5 persen, disusul oleh Taj Yasin Maimoen (45,4 persen). Sementara itu, Sudaryono yang sukses mendongkrak suara Partai Gerindra di Jateng memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 44,8 persen," jelasnya.
Rendy menjelaskan, kemenangan telak paslon Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 nampaknya turut mempengaruhi preferensi warga terhadap calon gubernur Jateng periode 2024-2029.
Ketika Merdeka Institute menanyakan kepada responden, sosok seperti apakah yang mereka harapkan menjadi Gubernur Jateng mendatang, sebanyak 52,6 persen responden menyatakan bahwa Gubernur Jateng mendatang haruslah seorang tokoh yang bisa bekerjasama dengan pemerintah pusat.
"Ini artinya nama Sudaryono menjadi sosok yang dipandang memenuhi kriteria tersebut, dan menjadi pilihan alternatif warga Jateng" imbuhnya.
Dalam hasil survei tersebut, tingkat akseptabilitas Cagub Jateng saat ini masih dipimpin oleh Hendrar Prihadi sebesar 51,5 persen, disusul oleh Taj Yasin Maimoen 45,4 persen, lalu Sudaryono 44,8 perseb, Bambang Wuryanto 44,2 persen, Sudirman Said 43,6 persen, Dico Ganinduto 40,5 persen, KH Yusuf Chudlori 36,7 persen, Diah Warih Anjari 29,8 persen, Abdul Wahid 27,5 persen, FX Hadi Rudiyatmo 27,3 persen.
Sedangkan tingkat elektabilitas Pilgub Jateng masih di pimpin oleh Hendrar Prihadi sebesar 18,2 persen, Taj Yasin Maimoen 16,4 persen, Sudaryono 15,8 persen, Bambang Wuryanto 9,5 persen.
Load more