“Meskipun dalam banyak kasus preferensi pemilih berdasarkan hasil Kawula17 berbeda dengan pilihan riil di hari pemungutan suara, tapi banyak pengguna yang merasa aplikasi ini membantu mereka menegaskan pilihan,” ujar Research Fellow PP17 Oktafia Kusuma.
Hasil kuis VAA membantu pemilih untuk mempertimbangkan kembali preferensi pilihan sebelumnya.
Hal tersebut dapat dilihat dalam survei yang menyebutkan sebanyak 21 persen pemilih yang awalnya sangat yakin dengan preferensi pilihan awal capres dan cawapres, mengalami penurunan dengan mempertimbangkan pilihan yang lain.
“Kawula17 membantu masyarakat kembali mempertimbangkan keputusan mereka dan secara signifikan mendorong individu untuk lebih kritis menilai pilihan mereka. Penggunaan Kawula17 juga mendorong diskusi yang sehat di antara para pemilih.” kata Oktafia.
Tumbuhnya diskusi dan pertukaran informasi mengenai Pemilu 2024 di kalangan para pemilih juga terlihat dari hasil survei.
Dari hasil survei menunjukan bahwa mereka yang menggunakan VAA capres dan cawapres lebih terpengaruh oleh lingkungan dalam menentukan pilihan yakni sebesar enam persen.
Hal ini menggambarkan, kehadiran Kawula17 mampu membawa diskusi tentang politik dan pemilu di lingkungan para pengguna.
Sebanyak satu dari dua orang mempertimbangkan pendapat keluarga dan teman terdekat dalam menentukan pilihan.
“Di sisi lain, mereka yang tidak menggunakan Kawula17 tidak menunjukkan perubahan berarti pada pertimbangan pilihan berdasarkan lingkungan sekitar,” ujar Oktafia.
Selain itu, dalam hal pengetahuan politik hasil survei juga memperlihatkan, para pengguna VAA dari Kawula17 mengalami peningkatan pengetahuan, terutama mengenai visi-misi dan partai pendukung capres-cawapres.
Load more